Pages

Friday, October 31, 2008

Mutiara Hikmah (1)

Orang yang meninggalkan urusan agamanya untuk urusan dunianya, Allah akan membukakan bagiya pintu yang lebih berbahaya.
Ali bin Abi Thalib (sa), Nahjul Balaghah: 487.

Dunia adalah batas akhir pandangan orang yang buta, ia tak akan melihat di balik dunia. Orang yang punya mata batin, melihatnya dan mengetahinya. Ia memalingkan pandangannya dari dunia, sementara yang buta menfokuskan pandangannya ke arah dunia. Ia akan berbekal dari dunia, sedangkan yang buta akan berbekal untuk dunia.
Ali bin Abi Thalib (sa), Nahjul Balaghah: 191.

Jangan jadikan dirimu diperbudak orang lain, karena Allah menjadikanmu orang yang merdeka.
Ali bin Abi Thalib (sa)/Ghrarul Hikam: h 219)

Agama Allah tak akan dikenal dari para tokoh, tapi dari tanda-tanda kebenaran. Maka kenali kebenaran, kamu akan mengenal siapa yang benar.
Ali bin Abi Thalib (sa), Biharul Anwar 68: 120.

Orang yang tak bisa diperbaiki dengan pergaulan yang baik, ia dapat diperbaiki dengan saling memberi kebaikan.
Ali bin Abi Thalib (sa), Ghurarul Hikam: h 547.

Temanmu ada tiga: temanmu sendiri, teman dari temanmu, dan musuh dari musuhmu. Musuhmu juga ada tiga: musuhmu sendiri, musuh dari temanmu, dan teman dari musuhmu.
Ali bin Abi Thalib (sa), Nahjul Balaghah: 527.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Pesantren Alam Maya
Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Amalan praktis, Doa2 harian dan bulanan:
http://islampraktis.wordpress.com
Tafsir tematik, Asbabun Nuzul, hadis2 pilihan, keutamaan surat2 Al-Qur’an:
http://tafsirtematis.wordpress.com
Amalan Praktis, Adab2 dan doa2 haji dan umroh, serta artikel2 tentangnya:
http://almushthafa.blogspot.com

Milis:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Jaringan Pendukung:
http://syamsuri149.multiply.com
http://profiles.friendster.com/syamrifai
http://id-id.facebook.com/people/Syamsuri_Rifai/1071108775

Wednesday, October 29, 2008

Adab-Adab Memasuki Masjid Nabawi

Ziarah kepada Rasulullah saw termasuk rangkaian Adab-adab haji yang sangat penting, karena Rasulullah saw bersabda:

”Barangsiapa yang datang ke Mekkah untuk melakukan haji, dan ia tidak berziarah kepadaku aku berlepas diri darinya pada hari kiamat. Barangsiapa yang datang kepadaku untuk berziarah maka wajib baginya mendapat syafaatku; barangsiapa yang diwajibkan baginya mendapat syafaatku maka wajiblah baginya surga. Dan barangsiapa yang mati karena hijrah kepada Allah `Azza wa Jalla maka pada hari kiamat ia dikumpulkan dengan para syuhada’ badar.“

Berziarah kepada Rasulullah saw, berarti harus memasuki Masjid Nabawi. Memasuki Masjid Nabawi berarti memasuki rumah Rasulullah saw, memasuki rumah Rasulullah saw berari menjadi tamu Rasulullah saw yang harus mendapat izin dari Rasulullah saw. Allah saw berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali kamu diizinkan.”: Al-Ahzab: 53).

Agar mendapat izin dari Rasulullah saw untuk memasuki rumah Rasulullah saw, kita harus melakukan Adab-Adabnya. Kitab Mafâtihul Jinân, kunci-kunci surga, menyebutkan adab-adabnya sebagai berikut:

1. Mandi sunnah sebelum pergi ke Masjid Nabawi dan berziarah kepada Nabi saw.
2. Bersuci dari hadas kecil dan hadas besar.
3. Berpakaian pakaian yang suci dan bersih, dan disunnahkan memakai pakaian yang baru dan berwarna putih.
4. Tidak tergesa-gesa dalam melangkahkan kaki, bersikap tawadhu’ dan khusu’ saat pergi menuju ke Masjid Nabawi.
5. Memakai wangi-wangian.
6. Dalam perjalanan menuju Masjid Nabawi memperbanyak zikir, takbir, tasbih, tahmid, tahlil dan shalawat.
7. Ketika akan memasuki pintu Masjid Nabawi, di depan pintunya, hendaknya membaca doa permohonan izin agar mendapat izin dari Allah dan Rasul-Nya.
8. Ketika berada di dalam Masjid Nabawi, hendaknya mengamalkan amalan dan doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa).
(Kitab Mafâtihul Jinan, bab Adab ziarah)

Amalan dan doa-doanya secara lengkap insya Allah akan diposting secara serial. Atau tunggu eBooknya.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Pesantren Alam Maya
Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Amalan praktis, Doa2 harian dan bulanan:
http://islampraktis.wordpress.com
Tafsir tematik, Asbabun Nuzul, hadis2 pilihan, keutamaan surat2 Al-Qur’an:
http://tafsirtematis.wordpress.com
Amalan Praktis, Adab2 dan doa2 haji dan umroh, serta artikel2 tentangnya:
http://almushthafa.blogspot.com

Milis:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Jaringan Pendukung:
http://syamsuri149.multiply.com
http://profiles.friendster.com/syamrifai
http://id-id.facebook.com/people/Syamsuri_Rifai/1071108775

Tuesday, October 28, 2008

Selamat Datang Bulan Haji 1429 H

Bersamaan dengan tenggelamnya matahari 29 Syawal 1429 H di ufuk barat, 01 Dzul-Qaidah telah datang. Bulan yang dimuliakan oleh Allah swt dalam kitab suci-Nya. Di dalamnya banyak keutamaan, amalan dan doa.

Di bulan yang mulia ini kita doakan saudara kita, kerabat dan sahabat kita yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini, semoga Allah swt mengkaruniakan kepada mereka kesehatan dan keselamatan, menjaga mereka dari segala rintangan dan hambatan, dijauhkan dari hal-hal yang ditakutkan dan dikhawatirkan.

Ya Allah, berkahilah para jemaah haji dan para peziarah dalam bekal dan nafkah
Sempurnakan haji dan umroh yang Engkau tetapkan bagi mereka dengan karunia dan rahmat-Mu. Wahai Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.

Bagi saudara-saudara kita yang belum diberi kesempatan untuk menunaikan haji dan bertamu ke rumah-Nya yang mulia, semoga dengan munajat para pengharap mereka diberi kesempatan di tahun berikutnya. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Di bulan Dzul-Qa’idah, bulan haji yang mulia banyak amalan dan doa yang dianjurkan untuk diamalkan bagi yang akan menunaikan haji tahun ini maupun yang tidak. Di antara amalannya adalah:

Pertama: Mandi sunnah pada hari pertama, kemudian berwudhu' dan melakukan shalat sunnah empat rakaat (2 kali salam). Caranya: setiap rakaat sesudah Fatihah, membaca Surat Al-Ikhlas (3 kali), An-Nas (3 kali) dan Al-Falaq (sekali). Sesudah shalat membaca Istighfar (70 kali), kemudian membaca:

لاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Lâ Hawla walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyil ‘azhîm.
Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

يَاعَزِيْزُ يَاغَفَّارُ اِغْفِرْلِي ذُنُوْبِى وَذُنُوْبَ جَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ
Yâ `Azîzu yâ Ghaffâr, ighfirlî dzunûbî wa dzunûba jamî`il mu'mîna wal mu'minât. Fainnahu lâ yaghfirudz dzunûba illâ Anta.

Wahai Yang Maha Mulia, wahai Yang Maha Pengampun, ampuni dosa-dosaku dan dosa-dosa mukminin dan mukminat. Tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.

Selengkapnya, klik disini:
http://islampraktis.wordpress.com

Wassalam
Syamsuri Rifai

Monday, October 27, 2008

Pengaruh infak dan Sedekah dalam Pandangan As-Sunnah

Islam mengajarkan pada kita agar kita melatih diri untuk berinfak dan bersedekah, dengan sekecil apapun. Karena infak dan sedekah sangat memberi pengaruh dan keberuntungan ke dalam kehidupan kita di dunia dan akhirat. Bahkan di dalam hadis banyak disebutkan bahwa jika kita punya harapan untuk mencapai hajat tertentu, kita diperintahkan memulainya dengan sedekah.

Yang harus kita yakini adalah bahwa setiap perbuatan manusia akan berwujud makhluk. Yang negatif akan menghantam kehidupannya, yang positif akan membantunya di dunia dan akhirat. Hanya saja mata indrawi kita melihatnya. Hal ini banyak disebutkan di dalam hadis Nabi saw dan Ahlul baitnya (sa) bahwa perbuatan manusia akan berwujud makhluk. Tentang pengaruh infak dan sedekah berikut ini hadis-hadis Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa):

Dampak sedekah terhadap kematian
Rasulullah saw bersabda:
"Sedekah dapat menolak kematian yang buruk." (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan: Assam 'alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw menjawab: 'Alayka (atasmu). Lalu para sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi saw bersabda: "Demikian juga jawabanku." Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking) dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak. Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah saw bersabda kepadanya: "Letakkan kayu bakarmu." Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah saw bersabda: "Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka Rasulullah saw bersabda: "Dengan sedekah itu Allah menyelamatkan dia." Selanjutnya beliau bersabda: "Sedekah dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang buruk." (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)

Muhammad bin Muslim berkata: Pada suatu hari aku pernah bersama Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berada di dalam masjid Rasulullah saw, kemudian jatuhlah potongan kayu masjid dan mengenai seseorang tapi tidak membayakannya padahal mengenai kakinya. Kemudian Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: "Tanyakan padanya apa yang dia amalkan." Kemudian ia bertanya kepadanya, dan ia berkata: tadi aku keluar rumah dan membawa beberapa buah korma di sakuku, saat aku berjumpa dengan seorang pengemis aku sedekahkan padanya sebuah korma. Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: "Dengan sedekah itu Allah menyelamatkanmu." (Al-Wasail 6: 269, hadis ke 6)

Dampak sedekah terhadap penambahan rizki
Rasulullah saw bersabda:
"Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian." (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)

Rasulullah saw bersabda:
"Sebaik-baik harta seseorang dan simpanannya adalah sedekah." (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 14)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Mohon datangkan rizki dengan sedekah, barangsiapa yang meyakini hari esok ia akan bersikap dermawan dengan pemberian, sesungguhnya Allah menurunkan pertolongan sesuai dengan kadar hari ini." (Al-Wasail 6: 255)

Dampak sedekah terhadap hal-hal yang bahaya
Rasulullah saw bersabda:
"Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang memulai pagi harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena sasaran bala'." (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)

Imam Ja'far sh-Shadiq (sa) berkata:
"Obati penyakitmu dengan sedekah, tolaklah bala' dengan doa, dan mohon datangkan rizkimu dengan sedekah, karena sesungguhnya sedekah dapat mengusir tujuh ratus setan dari depan dagu..." (Al-Wasail 6: 260, hadis ke 1)

Dampak Infak terhadap keimanan
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan, menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan karunia dari hartanya." (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)

Tangan Allah
Rasulullah saw bersabda:
"Tangan itu ada tiga: tangan Allah paling atas, tangan pemberi yang berikutnya, dan tangan peminta paling bawah. Maka berikan karuniamu dan jangan lemahkan dirimu." (Al-Wasail 6: 263, hadis ke 4)

Bersedekahlah walaupun Sedikit
Rasulullah saw bersabda:
"Berdekahlah walaupun segantang korma, walaupun sebagian dari segantang, walaupun segenggam korma, walaupun sebiji korma, walaupun separoh korma. Barangsiapa yang belum mendapatkannya maka bersedakahlah dengan ucapan yang baik. Karena sesungguhnya kamu akan menjumpai Allah dan Dia akan bertanya kepadamu: 'Apakah Aku belum berbuat sesuatu untukmu? Apakah Aku belum menciptakan pendengaran dan penglihatan untukmu? Apakah Aku belum mengkaruniakan padamu harta dan anak? Kamu tentu akan menjawab: Tidak (semuanya sudah). Kemudian Allah swt berfirman: 'Lihatlah apa yang telah kamu lakukan pada dirimu. Kemudian ia akan melihat apa yang telah ia lakukan, ia melihat ke depan dan ke belakang, ke kanan dan ke kiri. Maka saat itulah ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun yang dapat menjaga wajahnya dari api neraka." (Al-Wasail 6: 264, hadis ke 1)

Sepotong Roti dengan Sepotong daging anak
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:
Pada suatu masa menim pada pada Bani Israil musim kemarau panjang beberapa tahun berturut-turut. Saat itu ada seorang ibu memiliki sepotong roti, ia meletakkan di mulutnya untuk dimakan, lalu datanglah seorang pengemis dan berkata: wahai hamba Allah, aku lapar. Ibu itu berkata: Apakah saatnya zaman seperti ini bersedekah? Kemudian ia mengeluarkan sepotong roti itu dari mulutnya, lalu memberikan pada pengemis itu. Saat itu anaknya sedang mencari kayu bakar di padang pasir, lalu datanglah srigala dan membawa anak itu. Kemudian terjadilah teriakan, sang ibu terkejut lari ketakutan akan bahaya srigala. Maka Allah mengutus malaikat Jibril, lalu ia mengeluarkan anak itu dari mulut srigala dan memberikan pada ibunya. Jibril berkata pada sang ibu: wahai hamba Allah, apakah kamu ridha? sepotong roti digantikan dengan sepotong daging (keselamatan anakmu)." (Al-Wasail 6: 264, hadis ke 4)

Allah Yang Mengambil Sedekah
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata bahwa Allah swt berfirman:
"Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma. Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana ia menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia datang pada hari kiamat ia mendapat pahala seperti pahala perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang Uhud." (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)

Awali Pagi hari dengan Sedekah
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah bersedekah. Tidak ada seorang mukmin pun yang bersedekah karena mengharapkan apa yang ada di sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan turun dari langi ke bumi pada hari itu, kecuali Allah menjaganya dari keburukan apa yang akan turun dari langit ke bumi pada hari itu." (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 3)

Sedekah dapat Merubah Takdir
Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):
Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena Allah)." (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)


Sedekah Penolak hari Nahas
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang bumi. Orang itu ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk suatu urusan pada saat "Al-Su'ud" (bulan berada di manazil Al-Su'ud), dan aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah sama sekali melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka hari yang lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari nahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su'ud, kemudian kami menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata kepadanya: "Tidakkah aku pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah, niscaya Allah menyelamatkannya dari hari nahas itu. Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari malam nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian aku berkata: "Sesungguhnya aku mengawali keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu daripada ilmu nujum." (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)

Sedekah di Malam hari dan Siang hari
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan murka Allah, menghapus dosa besar dan mempermudah perhitungan amal; sedekah di siang hari dapat menumbuhkan harta dan menambah umur." (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 2)

Sedekah yang tersembunyi
Rasulullah saw bersabda:
"Sedekah yang tersembunyi dapat memadamkan murka Allah swt." (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 1)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
"Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah bertawasul dengan keimanan kepada Allah ..., dengan silaturrahim karena hal ini dapat menumbuhkan harta dan menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi karena hal ini dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma'ruf (kebajikan) karena hal ini dapat menolak kematian yang buruk dan menjaga dari pertarungan kehinaan..." (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)

Ahlul bait Nabi saw imam bagi para dermawan
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
"Dalam kegelapan malam Ali bin Husein (sa) sering keluar rumah, membawa dan diletakkan di pundaknya kantongan yang berisi uang dinar dan dirham, kadang-kadang memikul di pundaknya karung yang berisi makanan atau kayu bakar. Ia mendatangi dan mengetok dari pintu ke pintu. Ia memberi setiap orang yang keluar dari pintu itu. Ia menutupi wajahnya ketika mendatangi rumah orang fakir agar ia tidak mengenalnya. Ketika beliau wafat mereka merasa kehilangan hal itu, dan mereka baru tahu bahwa yang sering mengetok pintunya itu adalah Ali bin Husein (sa). Ketika jenazahnya dimandikan kelihatan di pundaknya membekas hitam seperti pundak onta, karena seringnya memikul karung di pundaknya mendatangi rumah-rumah kaum fakir dan miskin.

Pada suatu hari beliau keluar rumah membawa selengdang sutera. Kemudian datang seorang pengemis, beliau kalungkan selendang itu padanya lalu beliau pergi dan meninggalkannya. Kebiasaan beliau membeli kain sutera di musim dingin, jika datang musim panas beliau menjualnya dan mensedekahkan uangnya...

Di Madinah ada seratus keluarga Ahlul bait yang fakir. Mereka ta'ajjub terhadap beliau, karena beliau datang membawakan makanannya untuk anak-anak yatim, orang-orang yang sengsara, orang-orang sakit yang merana, dan orang-orang miskin yang tak berdaya. Beliau memberikan kepada mereka dengan tangannya sendiri. Jika ada keluarga dari mereka, beliau sendiri yang membawakan makanan pada keluarganya. Beliau tidak pernah makan sebelum memulai dan bersedekah seperti yang beliau makan." (Al-Wasail 6: 276, hadis ke 8)

Sufyan bin 'Ayniyah bercerita bahwa Az-Zuhri pernah melihat Ali Zainal Abidin (sa) berjalan kaki di malam yang dingin dalam kondisi hujan, memikul di pundaknya tepung gandum dan kayu bakar. Az-Zuhri bertanya kepadanya: Duhai putera Rasulullah, apa ini? Beliau menjawab: "Aku ingin safar (melakukan perjalanan) yang telah dijanjikan yaitu mencari bekal untuk aku bawa ke tempat yang terjaga.
Az-Zuhri berkata: Ini pembantuku, biarlah dia yang menggantikanmu untuk membawanya, tapi beliau menolak tawaranku.
Az-Zuhri berkata: Aku saja yang akan menggantikanmu untuk membawanya, dengan rasa hormatku padamu biarlah aku yang membawanya.
Ali Zainal Abidin berkata: Aku tidak memikirkan kehormatanku untuk sesuatu yang menyelamatkan diriku dalam safarku, yang kuinginkan sangatlah baik untuk bekal perjalanan kepulanganku. Dengan hak aku mohonkan untukmu, semoga Dia memperkenankan hajatmu, silahkan tinggalkan aku.
Kemudian Az-Zuhri meninggalkan beliau.
Beberapa hari berikutnya Az-Zuhri berkata kepada beliau: Wahai putera Rasulullah, aku belum bisa merasakan dampak perjalanan yang pernah engkau ceritakan itu.
Beliau berkata: Baiklah wahai Zuhri, tidak lain yang aku maksudkan hanyalah kematian. Untuk itu aku persiapkan. Tidak lain mempersiapkan untuk kematian adalah menjauhi segala yang haram, mencurahkan segala kemampuan untuk kedermawanan dan kebajikan. (Al-Wasail 6: 279, hadis ke 5)

Tangan Pemberi bersentuhan dengan tangan Allah
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Tidak ada sesuatu pun yang paling memberatkan setan daripada bersedekah kepada seorang mukmin. Karena tangannya bersentuhan dengan tangan Allah swt sebelum bersentuhan dengan tangan hamba-Nya." (Al-Wasail 6: 283, hadis ke 1)

Dikisahkan bahwa Imam Ali Zainal Abidin (sa) mencium tangannya setelah memberikan sedekah. Lalu beliau ditanyai tentangnya. Beliau menjawab: "Karena tangan itu bersentuhan dengan tangan Allah sebelum bersentuhan dengan tangan penerimanya." (Al-Wasail 6: 303, hadis ke 2)

Rasulullah saw bersabda:
"Tidaklah ada sedekah seorang mukmin kecuali tangannya bersentuhan dengan tangan Allah sebelum bersentuhan dengan tangan pemintanya. Kemudian beliau membacakan firman Allah swt: 'Tidakkah mereka mengetahui bahwasanya Allah menerima taubat hamba-hamba-Nya dan menerima sedekah." (At-Taubah: 104). (Al-Wasail 6: 303, hadis ke 3)

Rasulullah saw bersabda:
"Bersedekah sepuluh, memberi pinjamanan modal delapan belas, bersilaturrahim pada ikhwan dua puluh, dan silaturahim pada kerabat dua puluh empat." (Al-Wasail 6: 286, hadis ke 2)

Peminta tidak boleh ditolak
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
"Berilah peminta-minta walaupun hanya dinaikkan ke atas punggung kuda (numpang naik kendaraan)" (Al-Wasail 6: 290, hadis ke 1)

Beliau juga berkata:
"Sekiranya seorang pemberi mengetahui sesuatu yang ada dalam pemberiannya, niscaya ia tidak akan menolak seorang pun peminta-minta." (Al-Wasail 6: 290, hadis ke 2)

Berbagi rasa Persaudaraan
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Sesungguhnya di antara yang sangat ditekankan oleh Allah terhadap hamba-Nya dalam kewajiban adalah tiga hal: Sikap adil seorang mukmin terhadap dirinya sehingga ia tidak meridhai saudaranya kecuali apa yang ia ridhai untuk dirinya, berbagi rasa persaudaraan dalam hartanya, mengingat Allah dalam segala keadaan, tidak hanya bertasbih dan bertahmid kepada Allah tetapi juga menjauhi segala yang diharamkan oleh Allah." (Al-Wasail 6: 298, hadis ke 1)

Pengikut Ahlul Bait (sa) dan Kaum Fakir
Muhammad bin 'Ajlan berkata: Pada suatu hari aku bersama Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa), lalu datanglah seseorang dan mengucapkan salam.
Kemudian Imam bertanya: Bagaimana saudara-saudaramu di masyarakatmu?
Ia menjawab: mereka baik akhlaknya, bersih prilakunya, dan mereka sangat terpuji.
Imam bertanya: Bagaimana tentang kunjungan orang-orang yang kaya pada orang-orang yang fakir?
Ia menjawab: Sedikit sekali.
Imam bertanya: Bagaimana tentang keperdulian orang-orang kaya terhadap orang-orang yang fakir?
Ia menjawab: Sedikit sekali.
Imam bertanya: Bagaimana tentang silaturrahim orang-orang yang kaya pada orang-orang yang fakir sehubungan dengan harta yang mereka miliki?
Ia menjawab: Engkau menanyakan akhlak yang sangat sedikit dilakukan di kalangan kami.
Imam menjawab: Bagaimana mungkin mereka mengaku pengikut Ahlul bait Nabi saw?
(Al-Wasail 6: 290, hadis ke 3)

Abu Ismail berkata: aku pernah bertanya kepada Imam Muhammad Al-Baqir (sa): Jadikan aku tebusanmu, para pengikut Ahlul bait (sa) di masyarakat kami banyak sekali. Imam Muhammad Al-Baqir (sa) bertanya: Apakah yang kaya bersikap kasih sayang pada yang fakir? Dan apakah orang yang berbuat baik memaafkan pada yang berbuat salah, dan saling menghibur di antara mereka? Aku menjawab: Tidak. Beliau berkata: "Bukan, mereka bukan pengikut Ahlul bait (sa). Pengikut Ahlul bait (sa) melakukan hal itu." (Al-Wasail 6: 299, hadis ke 4)

Jangan Menyebut-nyebut Pemberian
Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak menyukai bagiku dan para washiku dari keturunanku juga bagi para pengikut mereka sesudahku: Bersikap sia-sia dalam shalat, berkata kotor dalam puasa, menyebut-nyebut pemberian sesudah bersedekah, mendatangi masjid dalam keadaan junub (hadas), memandang pintu kamar orang lain, dan tertawa di kuburan." (Al-Wasail 6: 316, hadis ke 4)

Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang bersedekah kepada saudaranya kemudian menyebut-nyebut pemberiannya, maka Allah membatalkan amalnya, dan menetapkan bebannya serta tidak berterima kasih atas usaha." Kemudian beliau bersabda bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman: "Aku mengharamkan surga atas orang yang menyebut-nyebut pemberiannya, orang yang bakhil, dan mengadu-domba (namimah). Ingatlah, barangsiapa yang bersedekah dengan suatu sedekah, maka baginya timbangannya setiap dirham seperti gunung Uhud dari kenikmatan surga. Dan barangsiapa yang berjalan untuk mengantarkan sedekah pada orang yang membutuhkan, maka baginya juga pahala seperti pemberinya tanpa sedikit pun mengurangi pahalanya." (Al-Wasail 6: 316, hadis ke 5)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Barangsiapa yang berbuat kebajikan kepada seorang mukmin kemudian menyakiti dengan ucapan atau menyebut-nyebut pemberiannya, maka Allah membatalkan sedekahnya." (Al-Wasail 6: 317, hadis ke 9)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Orang yang beriman memiliki empat tanda: wajahnya berseri-seri, lisannya lembut, hatinya penyayang, dan tangannya pemberi." (Al-Wasail 6: 321, hadis ke 2)

Berbuatlah Kebajikan
Rasulullah saw bersabda:
"Setiap kebajikan itu sedekah." (Al-Wasail 6: 321, hadis ke 1)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) menjelaskan tentang firman Allah swt surat An-Nisa' 114:
"Tidak ada kebaikan dalam bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat yang ma'ruf, atau mendamaikan di antara manusia." Beliau berkata: yang dimaksud dengan berbuat yang ma'ruf adalah memberi qiradh (pinjaman modal dengan bagi hasil)." (Al-Wasail 6: 321, hadis ke 2)

Memberi Makanan
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mencintai orang yang memberi makan ... (Al-Wasail 6: 328, hadis ke 2)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Di antara amal yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla adalah mengenyangkan orang mukmin yang lapar, atau meringankan deritanya atau menunaikan hutangnya." (Al-Wasail 6: 328, hadis ke 3)

Menjernihkan Iman
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Sebaik-baik kalian adalah yang dermawan dan seburuk-buruk kalian adalah yang bakhil. Barangsiapa yang ingin jernih imannya bersedekalah pada saudaranya dan berusaha memenuhi kebutuhannya. Sesungguhnya orang yang bersedekah pada saudaranya ia dicintai oleh Yang Maha Pengasih, dan saat yang sama mengusir setan, selamat dari neraka dan masuk surga." Kemudian beliau berkata kepada Jamil: Wahai Jamil, sampaikan hal ini pada sahabat-sahabatmu yang mulia! Jamil bertanya: Siapakah sahabat-sahabatku yang mulia? Beliau menjawab: "Mereka yang berbuat kebajikan (bersedekah) pada saudara-saudaranya dalam kesulitan dan kemudahan." (Al-Wasail 6: 332, hadis ke 2)
Disarikan dari kitab Zakat Mal, Allamah Muhammad Taqi Al-Mudarrisi.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Pesantren Alam Maya
Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Amalan praktis, Doa2 harian dan bulanan:
http://islampraktis.wordpress.com
Tafsir tematik, Asbabun Nuzul, hadis2 pilihan, keutamaan surat2 Al-Qur’an:
http://tafsirtematis.wordpress.com
Amalan Praktis, Adab2 dan doa2 haji dan umroh, serta artikel2 tentangnya:
http://almushthafa.blogspot.com

Milis:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Jaringan Pendukung:
http://syamsuri149.multiply.com
http://profiles.friendster.com/syamrifai
http://id-id.facebook.com/people/Syamsuri_Rifai/1071108775

Sunday, October 26, 2008

eBooks (format pdf): Adab mencapai hajat dan Rizki, zikir dan doanya

Assalamu’alaikum wr. wb

eBooks ini dilengkap tek arab, tek bacaan latin dan terjemahan.

Mohon maaf, untuk eBooks yang ini, bagi yang berminat disyaratkan ada kesiapan berdonasi. Kami tidak membatasi besar dan kecil donasinya, sekecil apapun kami akan terima dan mensyukurinya Alhamdulillah, jazakumullâhu khayran katsîrâ.

Konten eBooks:

1. Adab mencapai hajat
2. Lima Macam shalat hajat dan Rizki
3. Macam-macam zikir untuk mencapai hajat
4. Zikir yang mendatangkan rizki
5. Doa untuk Mencapai Hajat
6. Doa untuk Memperoleh Keluasan Rizki
7. Doa untuk Memperoleh keberkahan Rizki
8. Doa Yang Cepat Dijabah
9. Doa Mujarrab untuk Rizki dan Tunai Hutang
10. Doa untuk Mengatasi Kesulitan
11. Ismul A'zham Sebagai wasilah untuk mencapai hajat
12. Doa Menjumpai orang untuk mencapai hajat
13. Doa sebelum berangkat ke kantor
14. Munajat orang yang berkekurangan
15. Munajat para pensyukur nikmat
16. Shalat syukur dan sujud syukur
17. Hari-hari pilihan untuk mencapai hajat

Sebagian dari macam2 shalat, zikir dan doa dilengkapi dengan kisah dan riwayatnya. Bersumber dari Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa). Dikutip dari kitab: Mafâtihul Jinân, Al-Bâqiyâtush Shâlihât, Mujarrabât Imamiyah, dan Makârimul Akhlâq.

Yang berminat klik disini:
http://syamsuri149.wordpress.com/ebooks

Wassalam
Syamsuri Rifai


Wednesday, October 22, 2008

eBook (format Pdf): Doa Kemenangan dan Perlindungan

Dalam kehidupan setiap manusia tak akan terlepas dari bermacam-macam ujian dan cobaan. Ada yang alami, ada juga akibat kezaliman dan kedengkian orang lain. Sehingga mengganggu hidupnya dan aktivitasnya. Karena itu Islam membekali umatnya dengan senjata yang ampuh, khususnya bagi kaum mukminin, orang-orang yang yakin.

Doa kemenangan dan Perlindungan ini saya kutip dari kitab kumpulan doa-doa yang keshahihannya telah mendapat legalitas dari para ulama dan pakar ahli hadis. Bersumber dari Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa). Doa-doa dalam eBooks ini terdiri dari:

1. Doa kemenangan. Doa ini sangat bagus dibaca pada malam Jum’at.
2. Doa Sayfush Shaghir (pedang kecil). Doa ini diakui khasiatnya oleh para ulama, bahkan oleh ulama Ahlussunnah. Syeikh An-Nuri mengatakan bahwa di kalangan ulama sufi terdahulu mengakui bahwa di dalam doa ini mengandung thilasm dan taskhir yang memiliki pengaruh menakjubkan. Tilasm dan taskhir adalah salah satu bagian dari ilmu yang mengungkap rahasia huruf.

Dalam kitabnya Al-Muqaddimah Ibu Khaldun mengatakan: Ilmu rahasia-rahasia huruf dahulu di kalangan ulama sufi dikenal dengan istilah “Thilasmât” dan di zaman ini dikenal dengan “Alsemia”. Al-Imam Ahmad bin Ali Al-Buni mengatakan dalam kitabnya “Syamsul Ma’arif”: Anda jangan mengira bahwa rahasia-rahasia huruf adalah ilmu yang diperoleh dengan analogi akal, tetapi sesungguhnya rahasia-rahasia huruf itu diperoleh melalui jalan musyahadah (kesaksian mata batin) dan bimbingan Ilahi.

3. Doa Perlindungan dari Kejahatan Lawan. Selain untuk perlindungan doa ini berkhasiat untuk menundukkan hati lawan. Doa ini bersumber dari Imam Ali bin Abi Thalib (sa). Dikutip dari kitab Mujarrabat Imamiyah.

4. Munajat di Zaman Kezaliman. Munajat ini adalah munajat Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa), salah seorang Imam dan keturunan Ahlul bait Nabi saw. Doa ini dikutip dari kitab Manhajud Da’awat.

Doa ini dilengkapi tek arab, tek bacaan latin, dan terjemahan.
Yang berminat, silahkan klik disini:
http://syamsuri149.wordpress.com/ebooks

Catatan:
Mohon maaf, saat ini untuk setiap harinya kami membatasi hanya bisa melayani satu judul eBook bagi setiap pemesan. Judul eBook yang lainnya, bisa pesan hari berikutnya. Hari Sabtu dan Ahad pun kami tidak libur untuk berkhidmat dan melayani Bapak dan Ibu, kecuali ada udzur.

Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih

Wassalam
Syamsuri Rifai



Kisah Pernikahan seorang Santri: Serius tapi Lucu

Sekitar 35 tahun yang lalu saat saya nyantri di suatu pesantren di Bangkalan Madura, Kiyai saya berkisah tentang seorang santri yang sangat tekun mempelajari hadis dan ilmu hadis. Ia sangat teguh dalam berpegang terhadap keshahihan hadis. Kisah kiyai saya itu sebenarnya dimaksudkan sebagai motivasi terhadap santri-santrinya yang kurang serius mempelajari hadis dan ilmu hadis.

Maklum, tradisi masyarakat Madura, khususnya Bangkalan dan Sampang, soal urusan agama mereka sangat patuh dan mempercayakan pada guru dan kiyainya. Sehingga mereka tidak purlu lagi pusing-pusing meneliti soal shahih dan dhaifnya suatu hadis. Ini berlaku di kalangan masyarakat awam. Bahkan juga di kalangan santri, mungkin sekarang tidak.

Al-Kisah
Pada suatu hari, seorang santri yang tekun mempelajari hadis dan ilmu hadis hendak menikah. Ia ingin mengamalkan hadis Nabi saw: An-Nikâhu sunnatî faman raghiba ‘an sunnatî falaysa minnî, artinya: “Menikah itu adalah sunnahku, barangsiapa yang tidak menyukai sunnaku, maka ia bukan dari golonganku.”

Awalnya ia meneliti keshahihan itu juga bertanya pada gurunya. Kesimpulannya hadis itu shahih bahkan mutawatir. Sang santri pun menentukan hari untuk melangsungkan pernikahannya dengan calon istri pilihannya dan pilihan orang tuanya. Kemudian terjadilah pernikahan yang Islami.

Sang santri sangat fanatik dengan hadis yang ia yakini keshahihannya, tanpa memperdulikan tradisi, situasi dan ocehan orang lain. Yang penting baginya menjalankan hadis dan sunnah Nabi saw.

Pada malam pertama pernikahannya, ia berkata dalam hatinya: saya harus memulai hubunganku dengan istriku berdasarkan hadis dan sunnah Nabi saw. Saat akan mulai menggauli istrinya ia berkata dalam hatinya bahwa Rasulullah saw bersabda “Khayrul umûr awsathuhâ”, artinya: urusan yang terbaik itu adalah yang di tengah-tengah.

Ia mulai mengukur tubuh istrinya sesuai dengan bunyi hadis itu, lalu ia menggauli istrinya. Ternyata, berkali-kali tidak berhasil masuk sebagaimana mestinya. Ia bergumam dalam hatinya: istriku benar-benar gadis. Lalu ia berkata pada istrinya: Istriku sayang, kamu benar-benar gadis. Istrinya berbisik ke telinga suaminya: Mas, itu salah kurang ke bawah sedikit. Sang suami membalas bisikannya: Tidak, ini benar berdasarkan hadis Nabi saw: Yang di tengah-tengan itu urusan yang paling baik. Terjadilah diskusi antara dua pasangan penganten baru soal hadis dan hal yang faktual.

Karena semalam suntuh tak berhasil menggauli istrinya, maka esok pagi ia datang ke gurunya untuk mempertanyakan keshahihan hadis itu. Ia bertanya kepada gurunya: Kiyai, shahihkah hadis yang berbunyi: Khayrul umuri awsathuha? Shahih, mengapa? Jawab sang guru. Tadi malam saya praktekkan hadis itu pada istri saya, tidak berhasil. Sang guru tersenyum lalu menjawab: Oh, kalau dipraktekkan pada urusan yang itu, harus ditambah lagi satu jengkal ke bawah. Sang santri diam, kemudian pulang. Ala kulli hal, setelah mempraktekkan nasehat gurunya ia berhasil melakukan hubungan dengan istrinya, dan istrinya tersenyum. Waduh..waduh..waduh… sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Maaf sebelumnya, saya tidak bermaksud merendahkan tradisi Madura. Karena saya sendiri asli berasal dari sana. Menurut saya tradisi Madura bagus, tapi perlu dikembangkan jiwa kritisnya khususnya di kalangan pelajar dan santri.

Apa kesimpulan Anda tentang kisah ini?

Ingin tahu detail adab-adab pernikahan berdasarkan hadis-hadis shahih dari Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa)? Tunggu, jangan lewatkan insya Allah sebentar lagi akan disiapkan eBooknya diblog ini.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Amalan praktis dan Doa2 harian dan bulanan secara lengkap:
http://islampraktis.wordpress.com
Tafsir tematik, keutamaan surat2 Al-Qur'an:
http://tafsirtematis.wordpress.com
Adab2 dan doa2 haji dan umroh:
http://almushthafa.blogspot.com
Milis:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
Syam Multiply: http://syamsuri149.multiply.com
Syam Friendster: http://profiles.friendster.com/syamrifai

Monday, October 20, 2008

eBook (format pdf): Adab-Adab berdoa dan Syarat2 Ijabahnya doa

Doa adalah ungkapan fitri yang indah, wasilah untuk mencapai hajat dan harapan. Setiap saat batin manusia berharap, bersuara yang tak terdengar telinga lahir manusia. Tak jarang juga ada yang batinnya merintih dan menjerit, yang tak seorang pun mendengar dan memperdulikan kecuali Yang Maha Pengasih dari semua yang mengasihi.

Saat itulah ia membutuhkan sarana batiniyah yang dapat menyalurkan harapan dan rintihan batinnya. Itulah doa, sarana yang paling ampuh bagi manusia. Karena saat inilah manusia paling dekat dengan Tuhannya. Doa juga prisai yang kokoh dan senjata yang ampuh bagi kaum mukminin.

Tak jarang manusia bertanya dalam hatinya apa sebenarnya ukuran doa itu diijabah? Dan bagaimana caranya supaya permohonannya menjadi kenyataan?

Jika Allah swt menetapkan bahwa suatu persoalaan itu sangat penting bagi manusia, tentu Dia menentukan syarat-syarat dan adab-adabnya. Termasuk di dalamnya adalah doa sebagai inti ibadah.

Di antara adab berdoa dan syarat ijabahnya agar doa itu didengar dan permohonan diperhatikan oleh Allah swt adalah: kondisi yang suci, hati yang lembut. Memilih waktu yang tepat, dan tempat yang layak. Melakukan shalat hajat sebelum berdoa, bersedekah sebelumnya, dan lainnya. Secara detail penjelasan Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa) tentangnya, berikut penjelasan seorang mufassir besar tentang apa sebenarnya doa itu dan apa pengaruhnya dalam kehidupan manusia? Semuanya secara detail Anda akan temukan dalam eBook ini.

Yang berminat, silahkan klik disini:
http://syamsuri149.wordpress.com/ebooks

Catatan:
Mohon maaf, saat ini kami membatasi untuk setiap harinya hanya bisa melayani satu judul eBook bagi setiap pemesan. Judul eBook yang lainnya, bisa pesan hari berikutnya. Hari Sabtu dan Ahad pun kami tidak libur untuk berkhidmat dan melayani Bapak dan Ibu, kecuali ada udzur.

Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih

Wassalam
Syamsuri Rifai


Adab Safar (Bepergian)

Bepergian suatu hal yang tak dapat dihindari oleh setiap manusia. Baik bepergian untuk mencari rizki, silaturrahim pada keluarga, atau ibadah haji dan umroh. Agar bepergian kita lebih bermana dan memiliki pahala yang mulia di sisi Allah swt, maka kita dianjurkan melakukan adab-adabnya, yaitu:

• Pertama: Istikharah. Sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang akan bepergian, terutama untuk haji atau umrah, melakukan Istikharah. Doa yang paling utama dibaca dalam Istikharah adalah:

اَسْتَخِيْرُ اللهَ بِرَحْمَتِهِ خِيَرَةً فِي عَافِيَةٍ
Astakhîrullâha bi rahmatihi khiyaratan fî ‘âfiyatin.
Aku memohon pilihan kepada Allah dengan rahmat-Nya pilihan dalam keselamatan.
dibaca 3 kali, 7 kali, 10 kali, 50 kali, 70, atau 100 kali.

• Kedua: Memilih Waktu. Waktu yang baik untuk bepergian: hari Sabtu, Selasa, atau Kamis. Hari yang tidak baik untuk bepergian: Hari Senin,Rabu, dan hari Jum’at sebelum shalat Jum’at. Demikian juga tidak baik untuk bepergian pada tanggal: 3, 4, dan 5 bulan Hijriyah. Jika terpaksa harus melakukan bepergian pada hari-hari atau tanggal yang tidak baik atau na’as itu, maka hendaknya bersedekah dan membaca Surat Fatihah, Surat Falaq dan An-Nas, ayat Kursi, Surat Al-Qadar, dan Surat Ali-Imran dari kalimat: “Inna fi khalqis samawati wal ardhi, hingga akhir Surat.”

• Ketiga: Washiyat. Dianjurkan untuk setiap orang yang akan bepergian, terutama untuk haji, agar menyampaikan wasiat kepada keluarganya. Wasiat itu bisa berkenaan dengan urusan yang harus dilakukan, kewajiban, atau utang piutang. Ia juga dapat menyampaikan amanat yang harus dilakukan oleh anggota keluarganya.

• Keempat: Pemberitahuan. Nabi saw bersabda: “Apabila seorang muslim akan bepergian, ia harus memberitahukan saudara-saudaranya. Begitu pula wajib bagi saudara-saudaranya menemui ketika ia kembali.”

• Kelima: Bersedekah. Hendaknya bersedekah sebelum bepergian untuk memperoleh keselamatan dan bersedekah lagi ketika kembali sebagai ungkapan syukur. Setelah bersedekah ucapkan doa ini:

اَللَّهُمَّ اِنِّي اِشْتَرَيْتُ بِهَذِهِ الصَّدَقَةِ سَلاَمَتِي وَسَلاَمَةَ سَفَرِي وَمَامَعِي. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِي وَاحْفَظْ مَامَعِي، وَسَلِّمْنِي وَسَلِّمْ مَامَعِي وَبَلِّغْنِي وَبَلِّغْ مَامَعِي بِبَلاَغِكَ الْحَسَنِ الْجَمِيْل
Allâhumma innî isytaraytu bi hâdzi-hish shadaqati salâmatî wa salâmata safarî wamâ ma’î, Allâhumma wahfazhnî wahfazh mâ ma’î wa sallimnî wa sallim mâ ma’î wa ballighnî wa balligh mâ ma’î bi baghikal hasanil jamîl.

Ya Allah, aku membeli dengan sedekah ini keselamatanku dan keselamatan per-jalananku dan apa saja yang bersamaku. Selamatkan aku dan selamatkan yang bersamaku. Sampaikan aku dan yang bersamaku dengan cara penyampaianmu yang indah dan baik.

• Keenam: Mandi sunnah dan lakukan shalat Safar dua rakaat. Rakaat pertama, setelah Al-Fatihah baca Surat Al-Ikhlash. Rakaat kedua setelah Al- Fatihah baca Surat Al-Qadar. Setelah shalat, sujudlah lalu baca doa berikut (100 kali):

اَسْتَخِيْرُ اللهَ بِرَحْمَتِهِ خِيَرَةً فِي عَافِيَةٍ
Astakhîrullâha bi-rahmatihi khiyara-tan fî ‘âfiyatin.
Aku memohon pilihan kepada Allah dengan rahmat-Nya pilihan dalam keselamatan.

Kemudian membaca: Ayat Kursi, tahmid, dan shalawat kepada Nabi saw
dan keluarganya. Kemudian membaca doa ini:

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِي وَاَهْلِي وَمَالِي وَذُرِّيَّتِي وَدُنْيَايَ وَآخِرَتِي وَاَمَانَتِي وَخَاتِمَةَ اَعْمَالِي
Allâhumma innî astauwdi`uka nafsî wa ahlî wa mâlî wa dzurriyyatî wa dun-yâya wa âkhiratî wa amânatî wa khâtimata a`malî.

Ya Allah, aku titipkan kepadamu diriku, keluargaku, hartaku, keturunanku, duniaku dan hartaku, amanatku, dan penutup amalku.

Baca juga Surat Al-Fatihah, Al-Falaq, Al-Nas, AL-Qadar, ayat kursi dan akhir surat Ali-Imran dimulai dari Inna fi Khalqis samawati wal ardhi .

• Ketujuh: Ketika keluar rumah bacalah: Tasbih Az-Zahra’, Surat Fatihah, ayat Kursi, kemudian baca doa ini:

اَللَّهُمَّ اِلَيْكَ وَجَّهْتُ وَجْهِي، وَعَلَيْكَ خَلَّفْتُ اَهْلِي وَمَالِي وَمَاخَوَّلْتَنِي، وَقَدْ وَثِقْتُ بِكَ فَلاَتُخَيِّبْنِي يَا مَنْ لاَيُخَيِّبُ مَنْ اَرَادَهُ وَلاَيُضَيِّعُ مَنْ حَفِظَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَاحْفَظْنِي فِيْمَا غِبْتُ عَنْهُ وَلاَتَكِلْنِي اِلَى نَفْسِي يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allâhumma ilayka wajjahtu wajhî, wa ‘alayka khallaftu ahlî wa mâli wamâ khawwaltanî, wa qad wa-tsiqtu bika falâ tukhayyibnî yâ man lâ yukhayyibu man arâdahu walâ yudhayyi’u man hafizhahu. Allâhumma shalli `alâ Muhammadin wa âlihi wahfazhnî fîmâ ghibtu`anhu walâ takilnî ilâ
nafsî yâ Arhamar râhimîn.

Ya Allah, kepada-Mu kuhadapkan wajahku; kepada-Mu kutinggalkan keluargaku, hartaku, dan apa yang telah Kau anugerahkan kepadaku. Sungguh aku mempercayai-Mu, maka jangan kecewakan aku wahai Yang Tidak Mengecewakan orang yang berkendak kepada-Nya, dan Yang Tidak Menyia-nyiakan orang yang dipelihara-Nya. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan peliharalah aku selama pepergianku serta jangan serahkan aku kepada diriku wahai Yang Mahakasih dari segala yang mengasihi.

• Kedelapan: Ketika mengendarai kendaraan, bacalah doa berikut ini:

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَاكُنَّالَهُ مُقْرِنِيْنَ
Subhânalladzî sakhkhara lanâ hâdzâ wamâ kunnâ lahu muqrinîn.
Mahasuci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. (Az-Zukhruf: 13).

Kemudian membaca zikir ini:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلاَ اِلَهَاِلاَّ اللهُ
Subhânallâh wal-hamdulillâh wa lâ ilâha illâh

• Kesembilan: Sepanjang perjalanan perbanyaklah Zikir
(kitab Mafatihul Jinan, bab 2, halaman 303)

Wassalam
Syamsuri Rifai

Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Amalan praktis dan Doa2 harian dan bulanan secara lengkap:
http://islampraktis.wordpress.com
Tafsir tematik, keutamaan surat2 Al-Qur'an:
http://tafsirtematis.wordpress.com
Adab2 dan doa2 haji dan umroh:
http://almushthafa.blogspot.com
Milis:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
Syam Multiply: http://syamsuri149.multiply.com
Syam Friendster: http://profiles.friendster.com/syamrifai

Friday, October 17, 2008

eBook (format pdf): Akibat berbakti dan durhaka kepada orang tua

Assalamu’alaikum wr. wb

Orang tua tak dapat dilepaskan dari kehidupan anaknya, bahagia atau sengsara, suka atau duka, sukses atau gagal, beruntung atau celaka. Kenyataan ini sangat bergantung pada sikap seorang anak kepada orang tuanya. Bahkan berbakti kepada mereka tidak cukup saat mereka hidup, demikian juga durhaka kepada mereka. Akibat berbakti atau durhaka kepada mereka akan berdampak langsung di dunia selain di akhirat nanti.

Lalu apa saja akibat berbakti atau durhaka kepada orang tua? Jawabannya secara detail terdapat dalam eBook ini, yang berminat silahkan klik di sini:
http://syamsuri149.wordpress.com/ebooks

Wassalam
Syamsuri Rifai

Sunday, October 12, 2008

Kisah Munajat Para Pengharap Haji

Munajat ini sangatlah bagus dibaca oleh orang-orang yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini; semoga dengan munajat ini mereka dihindarkan dari segala hambatan dan rintangan yang tidak diinginkan. Juga bagi yang belum menunaikannya, semoga dengannya dimudahkan rizkinya dan diluaskan pintu-pintu rizkinya sebagaimana yang terdapat dalam kisah ini.

Friday, October 10, 2008

Ada yang berminat Shalat dan Doa untuk Orang tua dan anak?

Assalamu’alaikum wr. wb

Mengingat begitu besarnya peranan orang tua dan anak dalam kehidupan kita, kebahagiaan dan kesuksesan kita, kedamaian dan kebahagiaan rumah tangga, di dunia dan di akhirat, maka saya ingin mempersembahkan kepada para anggota dan tamu pesantren dunia maya saya, blog, milis dan di site yang lain. Shalat dan doa tersebut sebagai berikut:

1. Shalat untuk Orang tua, shalat ini dicontohkan oleh Al-Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)
2. Doa untuk Orang tua, doa ini adalah doa Al-Imam Ali Zainal Abdin (sa)
3. Shalat untuk anak, shalat ini shalat para Imam dari Ahlul bait Nabi saw.
4. Doa untuk anak, ini juga doa Al-Imam Ali Zainal Abidin (sa)

Telah dicatat dalam kitab-kitab sejarah Islami bahwa Ahlul bait Nabi saw dan keturunannya, adalah orang-orang yang paling mulia, paling alim, dan menjadi contoh keteladan di zamannya. Hampir semua ulama2 besar belajar dari mereka. Ini telah diakui oleh para ahli sejarah Islami.

Kita tidak boleh meragukan mereka karena mereka inilah yang disucikan dalam QS. 33: 33, dan hadis-hadis Nabi saw. Kita juga harus yakin bahwa amaliyah dan doa mereka bersumber dari Rasulullah saw.

Sumber shalat dan doa ini juga tidak perlu diragukan keshahihannya, karena saya kutip dari kitab yang dapat dipertanggung-jawabkan kebenaran dan keshahihannya. Karena kitab itu dituliskan oleh ulama besar ahli hadis.

1. Shahifah As-Sajjadiyah, oleh Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib (sa).
2. Kitab Mafatihul Jinan, oleh Syeikh Abbas Al-Qumi salah seorang ulama besar ahli, dan kitab ini menjadi rujukan amalan para ulama besar, para para mujtahid dan para maraji’ dari dahulu hingga sekarang.
3. Kitab Makarimul Akhlaq, oleh Allamah Syeikh Al-Jalil Ath-Thabrasi, beliau juga ulama besar ahli hadis. Kitab ini juga menjadi rujukan ulama besar, para mujtahid dan para maraji’ dari dahulu hingga sekarang.

Di antara isi dalam doa untuk orang tua:
Ya Allah
Indahkan kepada kedua orang tuaku ucapanku
Haluskan kepada mereka tabiatku
Lembutkan kepada mereka hatiku
Jadikan aku orang yang sangat mencintai mereka

Ya Allah
Balaslah kebaikan mereka karena telah mendidikku
Berikan ganjaran kepada mereka karena telah memuliakanku
Jagalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku pada masa kecilku

Ya Allah
Jangan biarkan aku lupa untuk menyebut mereka sesudah shalatku
pada saat-saat malamku, pada saat-saat siangku

Di antara isi doa untuk anak:
Ya Allah, melalui mereka kokohkan anggota badanku, luruskan punggungku, banyakkan bilanganku, indahkan kehadiranku, hidupkan sebutanku, cukupkan aku ketika aku tiada, bantulah keperluanku.

Jadikan mereka mencintaiku, mendekatiku, menyayangiku, taat dan tidak membantahku, tidak durhaka menentangku, tidak berbuat salah kepadaku.

Dua shalat dan doa tersebut saya kemas dengan WinRar, dan formatnya insya Allah tidak berubah saat diprint.

Shalat dan doa tersebutkan dilengkapi tek arab, tek bacan latin, dan terjemahan.
Insya Allah doa tersebut, khususnya Doa untuk orang tua akan dapat meneteskan air mata, apalagi dibaca dalam keheningan malam sambil mengenang jasa-jasa kebaikan orang tua, dan dosa-dosa kita kepada mereka.

Cara pesan:
Yang berminat silahkan tulis pesan di ruang komentar berikut ini:
http://syamsuri149.wordpress.com/2008/10/11/ada-yang-berminat-shalat-dan-doa-untuk-orang-tua-dan-anak/

Insya Allah, saya akan segera kirim via email Bapak dan Ibu yang berminat dan memesannya.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Akibat Berbakti kepada Orang Tua

Sebagaimana kita maklumi bahwa setiap manusia mengharapkan dan mengidamkan kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat, memperoleh kemudahan dan keluasan pintu rizki, dan keberkahan di dalamnya. Untuk itu, kita harus mengenal rambu-rambu yang dapat mengantarkan kita padanya. Juga akibat-akibat durhaka pada mereka, agar kita terhindar dari hambatan dan penghalang untuk meraih harapan dan cita-cita.

Karena profesionalisme sangat tidak cukup untuk mengantarkan kita pada cita-cita. Bahkan limpahan rizki dan materi pasti juga tidak cukup untuk mengantarkan manusia pada kebahagiaan dan kesuksesan yang sejati di dunia dan akhirat. Bahkan justru sebaliknya, materi yang melempah sering menghantam kehidupan manusia. Sehingga ia terjatuh ke dalam kesengsaan batin, dan penderitaan yang abadi di akhirat. Untuk itu, kita sangatlah butuh pada bantuan dari Allah dan Rasul-Nya serta Ahlul baitnya untuk mengenal secara baik rambu-rambu tersebut.

Allah swt menegaskan dalam firman-Nya:
“Rendahkan dirimu terhadap mereka dengan penuh kasih saying, dan ucapkan: “Duhai Tuhanku, sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku di waktu kecil.” (Al-Isra’: 24).

Rasulullah saw bersabda:

بَرُّوا آبَاءَكُمْ‏ يَبَرَّكُمْ أَبْنَاؤُكُمْ وَ عِفُّوا عَنْ نِسَاءِ النَّاسِ تَعِفَّ نِسَاؤُكُمْ

“Berbaktilah kamu pada orang tuamu, niscaya anak-anakmu akan berbakti padamu. Jagalah kesucian isteri orang lain, niscaya kesucian isterimu akan terjaga.” (Al-Wasail 20: 356)

Berbakti tidak cukup hanya saat mereka hidup
Rasulullah saw pernah ditanyai: “Siapakah yang paling besar haknya terhadap seseorang?” Beliau menjawab: “Kedua orang tuanya.” Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya ada orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya ketika mereka hidup, jika ia tidak memohonkan ampunan untuk mereka setelah meninggal, maka ia dicatat sebagai anak yang durhaka kepada keduanya. Dan sungguh ada orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya ketika mereka hidup, tapi sesudah mereka meninggal ia memperbanyak istighfar untuk keduanya, maka ia dicatat sebagai anak yang berbakti.” (Mustadrak Al-Wasâil 2: 112)

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Sungguh ada seorang hamba yang berbakti kepada kedua orang tuanya ketika mereka hidup; tetapi setelah mereka meninggal, ia tidak menunaikan hutangnya, tidak memohonkan ampunan untuk mereka, maka Allah mencatat ia sebagai anak yang durhaka. Sungguh ada seorang hamba yang durhaka kepada kedua orang tuanya; tetapi setelah mereka meninggal ia menunaikan hutangnya dan memohonkan ampunan untuk mereka, maka Allah mencatat ia sebagai anak yang berbakti kepada mereka.”

Tingkat kewajiban berbakti pada orang tua
Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Berbakti kepada kedua orang tua adalah kewajiban yang paling besar.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 178)

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Ada tiga hal yang wajib dilaksanakan: Menunaikan amanat kepada orang yang baik atau yang zalim, memenuhi janji kepada orang yang baik atau yang zalim, dan berbakti kepada kedua orang tua yang baik atau yang zalim.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 179)

Akibat-Akibat berbakti kepada Orang Tua
Sebagaimana durhaka pada mereka berdampak ke dalam kehidupan, juga berbakti kepada mereka memiliki dampak dan akibat positif ke dalam kehidupan kita. Akibat-akibat itu antara lain:

Diridhai oleh Allah Azza wa Jalla
Dalam hadis Qudsi Allah swt berfirman: “Sesungguhnya yang pertama kali dicatat oleh Allah di Lawhil mahfuzh adalah kalimat: ‘Aku adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Aku, barangsiapa yang diridhai oleh kedua orang tuanya, maka Aku meri¬dhainya; dan barangsiapa yang dimurkai oleh keduanya, maka Aku murka kepadanya.” (Jâmi’us Sa’adât, penghimpun kebahagiaan, 2: 263).

Disayangi oleh Allah swt
Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): “…Wahai Ali, Allah menyayangi kedua orang tua yang melahirkan anak karena keberbaktiannya kepada mereka. Wahai Ali, barangsiapa yang membuat sedih kedua orang tuanya, maka ia telah durhaka kepada mereka.” (Al-Faqîh 4: 371)

Ya Allah
Indahkan kepada mereka ucapanku
Haluskan kepada mereka tabiatku
Lembutkan kepada mereka hatiku
Jadikan aku orang yang sangat mencintai mereka

Ya Allah
Jangan biarkan daku lupa untuk menyebut nama mereka sesudah shalatku
pada saat-saat malamku, pada saat-saat siangku

Ya Allah
Jika ampunan-Mu lebih dahulu datang kepada mereka,
izinkan mereka untuk memberi pertolongan kepadaku
Jika ampunan-Mu lebih dahulu sampai kepadaku,
izinkan aku untuk memberi pertolongan kepada mereka
Sehingga dengan kasih sayang-Mu kami berkumpul di rumah-Mu yang mulia
di tempat ampunan dan kasih-Mu
Sungguh Engkau Pemilik karunia yang besar dan anugerah yang abadi
Engkaulah Yang maha Pengasih dari semua yang mengasihi

Kebahagiaan dan Sakinah dalam rumah tangga
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang percaya kepadaku tentang berbakti kepada kedua orang tua dan menjalin silaturrahmi, maka aku akan menjaminnya dalam hal penambahan harta, penambahan umur, dan sakinah dalam rumah tangganya.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 176)

Diridhai oleh Allah swt
Imam Ja’far Ash-Shaqiq (sa) berkata: “Takutlah kamu kepada Allah, dan janganlah durhaka kepada kedua orang tuamu, karena ridha mereka adalah ridha Allah dan murka mereka adalah murka Allah.” (Al-Kafi 2: 349)

Menambah umur dan Rizki
Imam Ja’far (sa) berkata: “Jika kamu ingin ditambah umurmu oleh Allah, maka bahagiakan kedua orang tuamu. Berbakti kepada mereka dapat menambah rizki.” (Al-Wasâil 18: 371).

Memudahkan sakaratul maut
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang ingin memperoleh kemudahan saat sakaratul maut, maka hendaknya ia menjalin silarurrahim dengan karabatnya, dan berbakti kepada kedua orang tuanya.” (Bihârul Anwâr 74: 66)

Memudahkan perhitungan amal pada hari kiamat
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Berbakti kepada orang tua dan menjalin silaturrahmi akan dimudahkan hisab amalnya…” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 177)

Wassalam
Syamsuri Rifai

Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Amalan praktis dan Doa2 harian dan bulanan secara lengkap:
http://islampraktis.wordpress.com
Tafsir tematik, keutamaan surat2 Al-Qur'an:
http://tafsirtematis.wordpress.com
Adab2 dan doa2 haji dan umroh:
http://almushthafa.blogspot.com
Milis:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
Syam Multiply: http://syamsuri149.multiply.com
Syam Friendster: http://profiles.friendster.com/syamrifai

Thursday, October 9, 2008

Harapan di Bulan Haji

Tiga bulan yang mulia telah kita lalui, yaitu Rajab, Sya’ban dan Ramadhan. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan haji yaitu Dzul-Qaidah dan Dzul-Hijjah.

Di bulan haji banyak amalan dan doa yang tidak hanya diamalkan oleh saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah, tetapi juga oleh kita yang belum dan yang sudah menunaikannya.

Bagi yang belum menunaikan ibadah haji, semoga dengan keberkahannya, amalan dan doa-doanya diberi kesempatan dan kemampuan untuk menunaikannya di tahun-tahun berikutnya. Setelah juga kita membaca doa haji di bulan, berdoa di malam-malam Al-Qadar, paling tidak kita telah dicatat oleh Allah dalam takdirnya sebagai orang-orang yang melakukan haji ke rumah-Nya yang mulia.

Semoga dengan amalan dan doa-doa, kita dapat mewujudkan ke tanah suci apa yang telah dicatat oleh Allah swt di malam Al-Qadar. Yaitu menunaikan cita-cita yang agung, melaksanakan ibadah haji ke rumah Allah yang mulia. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Dan bagi yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini, semoga dengan amalan dan doa-doa ini diselamatkan oleh Allah swt dari segala rintangan dan halangan, penyakit dan lainnya yang dapat mengganggu terwujudnya niat, dan pelaksanaan ibadah haji secara sempurna.

Bulan Haji adalah bulan yang dimuliakan dan diagungkan oleh Allah swt. Di bulan haji Allah memandang hamba-hamba-Nya dengan kasih sayang, bulan ibadah dan munajat, bulan pengampunan dan taubat, bulan untuk menyampaikan hajat-hajat kita kepada Allah swt: hajat duniawi dan ukhrawi.

Rasulullah saw pernah bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat-sahalat sunnah di bulan haji, taubatnya diterima, dosa-dosanya diampuni, musuh-musuhnya ridha kepadanya pada hari kiamat, matinya dalam keadaan beriman, agamanya tidak dicabut darinya, kuburnya diluaskan, kedua orang tuanya disayangi dan dosa-dosanya diampuni oleh Allah, rizkinya diluaskan, sakratul mautnya disayangi oleh Malaikat maut dan ruhnya dicabut dengan mudah.”

Di bulan haji terdapat amalan, doa dan munajat yang bila diamalkan akan memperoleh keutamaan yang sangat agung. Amalan-amalan tersebut tidak hanya dikhususkan bagi yang sedang melakukan haji di tanah suci, tetapi juga bagi kita yang tidak sedang melakukan haji.

Jika Anda yang belum melaksanakan ibadah haji, maka dawamkan munajat para pengharap haji. Semoga dengannya Allah swt memberi kesempatan, keluasan rizki dan kemudahan untuk melaksanakan haji di tahun depan atau tahun-tahun berikutnya.

Tunggu! Munajat ini berikut amalan dan doa-doanya akan segera saya posting ini secara serial di:
http://islampraktis.wordpress.com

Akibat Durhaka kepada Orang Tua

Setiap manusia mendambakan kebahagiaan dan kesuksesan, terhindar dari kesengsaraan dan kegagalan di dunia dan akhirat. Di sinilah pentingnya kita mengenal secara baik akibat-akibat durhaka kepada orang tua, selain mempersiapkan bekal dan perangkat yang profesional untuk menggapai cita-cita.

Tidak jarang kita saksikan anak yang durhaka pada orang tuanya, ia harus menghadapi kendala-kendala yang berat, sulit meraih kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidupnya. Belum lagi ia harus dan pasti menghadapi penderitaan yang berat saat sakratul maut, dan ini pernah terjadi di zaman Rasulullah saw. Beliau sendiri tak sanggup membimbingnya untuk mempertahankan keimanannya kecuali setelah ibunya memaafkan.

Tidak sedikit juga anak yang durhaka, ia sangat sulit menemukan dan merasakan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya sekalipun ia memiliki kemampuan profesional dan berkecukupan dalam materi. Bahkan tidak jarang di antara mereka hampir-hampir putus asa dalam hidupnya akibat kedurhakaannya terhadap kedua orang tuanya.

Fakta dan kenyataan yang kita jumpai dalam kehidupan keseharian bahwa dalam kehidupan ini penuh dengan energi, yang positif dan negatif, yang dapat menolong kita atau sebaliknya menghantam kekuatan kita. Sehingga kita kehilangan kendali, gelap dan tak mampu melihat rambu-rambu kebahagian dan kesuksesan yang sejati.

Kenyataan inilah yang rambu-rambunya sering diungkapkan oleh Allah dan Rasul-Nya serta Ahlul baitnya (sa). Kita mesti menyadari bahwa mata lahir kita, bahkan pikiran kita, punya keterbatan untuk menyoroti rambu-rambu itu. Karena rambu-rambu itu jauh berada di atas kemampuan sorot mata lahir dan analisa pikiran. Yang mengetahui semua itu secara sempurna hanya Allah dan Rasul-Nya dan orang-orang suci dari Ahlul bait Nabi saw.

Tolok Ukur durhaka kepada orang tua
Allah swt berfirman: “Jika salah seorang di antara mereka telah berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangan kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’, dan janganlah kamu membentak mereka, ucapkan kepada mereka perkataan yang mulia.” (Al-Isra’: 23).

Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah saw: Apakah ukuran durhaka kepada kedua orang tua?

Rasulullah saw menjawab: “Ketika mereka menyuruh ia tidak mematuhi mereka, ketika mereka meminta ia tidak memberi mereka, jika memandang mereka ia tidak hormat kepada mereka sebagaimana hak yang telah diwajibkan bagi mereka.” (Mustadrak Al-Wasâil 15: 195)

Rasulullah saw pernah bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): “Wahai Ali, barangsiapa yang membuat sedih kedua orang tuanya, maka ia telah durhaka kepada mereka.” (Al-Wasail 21: 389; Al-Faqîh 4: 371)

Tingkatan Dosa durhaka pada orang tua
Rasulullah saw bersabda: “Dosa besar yang paling besar adalah syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua...” (Al-Mustadrak 17: 416)

Rasulullah saw bersabda: “Ada tiga macam dosa yang akibatnya disegerakan, tidak ditunda pada hari kiamat: durhaka kepada orang tua, menzalimi manusia, dan ingkar terhadap kebajikan.” (Al-Mustadrak 12: 360)

Rasulullah saw bersabda: “...Di atas setiap durhaka ada durhaka yang lain kecuali durhaka kepada orang tua. Jika seorang anak membunuh di antara kedua orang tuanya, maka tidak ada lagi kedurhakaan yang lain di atasnya.” (At-Tahdzib 6: 122)

Akibat-akibat durhaka kepada orang tua
Durhaka kepada orang tua memiliki dampak dan akibat yang luar bisa dalam kehidupan di dunia, saat sakratul maut, di alam Barzakh, dan di akhirat. Akibat itu antara lain:

Dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla
Dalam hadis Qudsi Allah swt berfirman: “Sesungguhnya yang pertama kali dicatat oleh Allah di Lawhil mahfuzh adalah kalimat: ‘Aku adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Aku, barangsiapa yang diridhai oleh kedua orang tuanya, maka Aku meri¬dhainya; dan barangsiapa yang dimurkai oleh keduanya, maka Aku murka kepadanya.” (Jâmi’us Sa’adât, penghimpun kebahagiaan, 2: 263).

Menghalangi doa dan Menggelapi kehidupan
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “…Dosa yang mempercepat kematian adalah memutuskan silaturrahmi, dosa yang menghalangi doa dan menggelapi kehidupan adalah durhaka kepada kedua orang tua.” (Al-Kafi 2: 447)

Celaka di dunia dan akhirat
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Durhaka kepada kedua orang tua termasuk dosa besar karena Allah Azza wa Jalla menjadikan dalam firman-Nya sebagai anak yang durhaka sebagai orang yang sombong dan celaka: “Berbakti kepada ibuku serta Dia tidak menjadikanku orang yang sombong dan celaka, (Surat Maryam: 32)” (Man lâ yahdhurul Faqîh 3: 563)

Dilaknat oleh Allah swt
Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib (sa): “Wahai Ali, Allah melaknat kedua orang tua yang melahirkan anak yang durhaka kepada mereka. Wahai Ali, Allah menetapkan akibat pada kedua orang tuanya karena kedurhakaan anaknya sebagaimana akibat yang pasti menimpa pada anaknya karena kedurhakaannya…” (Al-Faqîh 4: 371)

Ya Allah, jangan jadikan daku orang yang menyebabkan kedua orang tuaku dilaknat oleh-Mu karena kedurhakanku pada mereka. Ya Allah, jadikan daku anak yang berbakti kepada kedua orang tuaku sehingga Engkau sayangi mereka karena kebarbaktianku pada mereka.”

Duhai saudaraku, di sinilah letak hubungan erat yang tak terpisahkan antara kita dan kedua orang tua kita. Betapa pentingnya menanamkan pendidikan akhlak yang mulia pada anak-anak kita, sehingga kita meninggalkan warisan yang paling berharga yaitu anak-anak yang saleh, yang dapat mengalirkan kebahagiaan dan kedamaian pada kita bukan hanya di dunia tetapi juga di alam Barzakh dan akhirat.

Dikeluarkan dari keagungan Allah swt
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata: “Allah mengharamkan durhaka kepada kedua orang tua karena durhaka pada mereka telah keluar dari pengagungan terhadap Allah swt dan penghormatan terhadap kedua orang tua.” (Al-Faqih 3: 565)

Amal kebajikannya tidak diterima oleh Allah swt
Dalam hadis Qudsi Allah swt berfirman: “Demi Ketinggian-Ku, keagungan-Ku dan kemuliaan kedudukan-Ku, sekiranya anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya mengamalkan amalan semua para Nabi, niscaya Aku tidak akan menerimanya.” (Jâmi’us Sa’adât 2: 263).

Shalatnya tidak diterima oleh Allah swt
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang memandang kedua orang tuanya dengan pandangan benci ketika keduanya berbuat zalim kepadanya, maka shalatnya tidak diterima.” (Al-Kafi 2: 349).

Tidak melihat Rasulullah saw pada hari kiamat
Rasulullah saw bersabda: “Semua muslimin akan melihatku pada hari kiamat kecuali orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, peminum khamer, dan orang yang disebutkan nama¬ku lalu ia tidak bershalawat kepadaku.” (Jâmi’us Sa’adât 2: 263).

Na’udzubillâh, semoga kita tidak tergolong kepada mereka yang tidak diizinkan untuk berjumpa dengan Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa), karena hal ini harapan dan idaman bagi setiap muslimin dan mukminin. Sudah tidak berjumpa di dunia, tidak berjumpa pula di akhirat. Na’udzubillâh, semoga kita semua dijauhkan dari akibat ini.

Diancam dimasukkan ke dalam dua pintu neraka
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membuat kedua orang tuanya murka, maka baginya akan dibukakan dua pintu neraka.” (Jâmi’us Sa’adât 2: 262).

Tidak akan mencium aroma surga
Rasulullah saw bersabda: “Takutlah kamu berbuat durhaka kepada kedua orang tuamu, karena bau harum surga yang tercium dalam jarak perjalanan seribu tahun, tidak akan tercium oleh orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, memutuskan silaturahmi, dan orang lanjut usia yang berzina…” (Al-Wasâil 21: 501)

Penderitaan saat Saktatul maut
Penderitaan anak yang durhaka kepada orang tuanya saat sakratul mautnya pernah menimpa pada salah seorang sahabat Nabi saw. Berikut ini kisahnya:

Kisah nyata di zaman Nabi saw
Pada suatu hari Rasulullah saw mendatangi seorang pemuda saat menjelang kematiannya. Beliau membimbingnya agar membaca kalimat tauhid, Lâilâha illallâh, tapi pemuda itu lisannya terkunci.

Rasulullah saw bertanya kepada seorang ibu yang berada di dekat kepala sang pemuda sedang menghadapi sakratul maut: Apakah pemuda ini masih punya ibu?
Sang ibu menjawab: Ya, saya ibunya, ya Rasulullah.
Rasulullah saw bertanya lagi: Apakah Anda murka padanya?
Sang ibu menjawab: Ya, saya tidak berbicara dengannya selama 6 tahun.
Rasulullah saw bersabda: Ridhai dia!
Sang ibu berkata: Saya ridha padanya karena ridhamu padanya.

Kemudian Rasulullah saw membimbing kembali kalimat tauhid, yaitu Lâilâha illallâh.
Kini sang pemuda dapat mengucapkan kalimat Lâilâha illallâh.
Rasulullah saw bertanya pemuda itu: Apa yang kamu lihat tadi?
Sang pemuda menjawab: Aku melihat seorang laki-laki yang berwajah hitam, pandangannya menakutkan, pakaiannya kotor, baunya busuk, ia mendekatiku sehingga membuatku marah padanya.

Lalu Nabi saw membimbinnya untuk mengucapkan doa:

يَا مَنْ يَقْبَلُ الْيَسِيْرَ وَيَعْفُو عَنِ الْكَثِيْرِ، اِقْبَلْ مِنِّى الْيَسِيْرَ وَاعْفُ عَنِّي الْكَثِيْرَ، اِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
“Wahai Yang Menerima amal yang sedikit dan Mengampuni dosa yang banyak, terimalah amalku yang sedikit, dan ampuni dosaku yang banyak, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” 1)

Sang pemuda kini dapat mengucapkannya.
Nabi saw bertanya lagi: Sekarang lihatlah, apa yang kamu lihat?
Sang pemuda menjawab: sekarang aku melihat seorang laki-laki yang berwajah putih, indah wajahnya, harum dan bagus pakaiannya, ia mendekatiku, dan aku melihat orang yang berwajah hitam itu telah berpaling dariku.
Nabi saw bersabda: Perhatikan lagi. Sang pemuda pun memperhatikannya. Kemudian beliau bertanya: sekarang apa yang kamu lihat?
Sang pemuda menjawab: Aku tidak melihat lagi orang yang berwajah hitam itu, aku melihat orang yang berwajah putih, dan cahayanya meliputi keadaanku. (Bihârul Anwâr 75: 456).
__________
1). Doa ini dikenal sebagai doa Yasîr, doa untuk memperoleh kemudahan saat sakaratul maut.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Amalan praktis dan Doa2 harian dan bulanan secara lengkap:
http://islampraktis.wordpress.com
Tafsir tematik, keutamaan surat2 Al-Qur'an:
http://tafsirtematis.wordpress.com
Adab2 dan doa2 haji dan umroh:
http://almushthafa.blogspot.com
Milis:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
Syam Multiply: http://syamsuri149.multiply.com
Syam Friendster: http://profiles.friendster.com/syamrifai

Wednesday, October 8, 2008

Mengapa harus Mengikuti Ahlul bait Nabi saw?

Tidak jarang umat Islam belum mengenal Ahlul bait Nabi saw, yang kadang-kadang disebut sebagai keluarga suci Nabi saw. Mengapa mereka tidak mengenalnya? Lalu bagaimana mungkin umat Rasulullah saw dapat mencintai Ahlul baitnya jika mereka tidak mengenalnya? Padahal Allah swt dengan tegas memerintahkan umat Islam agar mencintai keluarga suci Nabi saw. Apa tujuan Allah swt menyuruh kita mencintai keluarga suci Nabi saw? Dan untuk apa Allah swt mensucikan mereka? Masih banyak pertanyaan-pertanyaan sekitar ini yang mengusik pikiran kita.

Yang jelas menurut keyakinan kita bahwa tidak ada satu pun perintah dan larangan Allah swt yang tidak mengandung maksud dan tujuan, alias sia-sia.

Tentang pensucian Ahlul bait Nabi saw, Allah swt menyatakan dalam firman-Nya:

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِب عَنكمُ الرِّجْس أَهْلَ الْبَيْتِ وَ يُطهِّرَكمْ تَطهِيراً
“Sungguh tiada lain Allah berkehendak menjaga kamu dari dosa-dosa hai Ahlul bait dan mensucikan kamu dengan sesuci-sucinya.” (Al-Ahzab/33: 33)

Tentang penegasan Allah swt bahwa kita harus mencintai keluarga suci Nabi saw disebutkan dalam firman-Nya:

قُل لا أَسئَلُكمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلا الْمَوَدَّةَ فى الْقُرْبى
“Katakan hai Muhammad: ‘Aku tidak meminta upah kepada kalian dalam dakwah ini kecuali kecintaan kepada keluargaku’.” (Surat Asy-Syura: 23)

Dua ayat ini memiliki kaitan yang sangat erat dan tak dapat dipisahkan. Pensucian bertujuan agar dicintai. Mencintai kesucian jelas akan berdampak pada kebaikan, kebajikan, kemaslahatan, kedamaian dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Inilah tujuan penciptaan manusia.

Fitrah manusia, pikiran yang bersih dan hati yang tak bernoda pasti mencintai dan mendambakan kesucian. Kesucian identik dengan kebahagiaan dan kedamaian. Sekiranya manusia tahu di sana ada sumber kebahagiaan tentu mereka akan mengejarnya dan mengikutinya.

Maaf, saya mau pinjam bahasa kaum sufi. Karena umumnya manusia menganggap uang itu sumber kebahagiaan, maka mereka mengejarnya dimana pun ia berada, tanpa memperdulikan fisik yang sudah lelah. Padahal uang itu melelahkan, dan tidak jarang uang itu membuahkan malapetaka di keluarga bahkan di dunia. Lagi-lagi menurut kaum sufi, sebenarnya umumnya manusia salah mempersepsikan kebahagiaan. Fitrahnya mencari kebahagiaan, fisiknya mengejar keuangan. Di sini terjadi kejaran yang tak seimbang dan tak searah, sehingga di sinilah penyebab munculnya kegelisahan dan malapetaka.

Sebenarnya Allah dan Rasul-Nya sangat ingin kita hidup bahagia di dunia dan akhirat. Karena itu Dia perintahkan mencintai kesucian. Dan cinta tak akan bermakna jika tidak mengikuti tapak-tilasnya. Rasulullah saw adalah tokoh sosok kesucian, dan Ahlul baitnya adalah sosok kesucian yang harus diikuti tapak-tilasnya pasca beliau.

Lebih detail tentang Ababun Nuzul dua ayat tersebut berikut penafsiran ulama, silahkan klik halaman Asbabun Nuzul disini:
http://tafsirtematis.wordpress.com

Sebagian umat Islam juga sering terkejut bahkan mengkerutkan wajahnya ketika mendengar kata “Syiah”. Jadi apa atau siapa sebenarnya syiah itu? Syiah artinya pengikut. Sebagian kelompok umat Islam menisbatkan dirinya sebagai pengikut (syiah) Ahlul bait Nabi saw. Dalam Al-Qur’an kata “syiah” dalam segala bentuknya, yang bermakna pengikut kebenaran atau kebatilan, disebutkan 11 kali, dalam surat: Al-Qashash, Ash-Shaffat, Al-Hijr, Maryam, An-Nur, Al-An’am, Saba’, Al-Qamar, dan Ar-Rum. Antara lainnya:

وَ إِنَّ مِن شِيعَتِهِ لابْرَهِيمَ
“Sesungguhnya termasuk pengikutnya (Nuh) adalah Ibrahim.”(Ash-Shaffat: 83)

فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَينِ يَقْتَتِلانِ هَذَا مِن شِيعَتِهِ وَ هَذَا مِنْ عَدُوِّهِ
“Lalu didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi yang satu pengikutnya (Musa) dan yang satu lagi musuhnya (kaum Fir’un).” (Al-Qashash: 15).

وَ لَقَدْ أَهْلَكْنَا أَشيَاعَكُمْ فَهَلْ مِن مُّدَّكرٍ
“Sesungguhnya telah Kami binasakan para pengikut kalian. Maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (Al-Qamar: 51)

Dari paparan ayat-ayat tersebut dapatlah kita menjawab pertanyaan: Mengapa kita harus mengikuti Ahlul bait Nabi saw? Yang digarisbawahi sebelum membuat kesimpulan: Nabi saw tidak dapat dipisahkan dari Ahlul baitnya. Karena hal ini banyak disebutkan dalam hadis-hadisnya. Ingin tahu hadis-hadisnya, silahkan juga klik disini di halaman hadis-hadis pilihan:
http://tafsirtematis.wordpress.com

Wassalam
Syamsuri Rifai

Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Amalan praktis dan Doa2 harian dan bulanan secara lengkap:
http://islampraktis.wordpress.com
Tafsir tematik, keutamaan surat2 Al-Qur'an:
http://tafsirtematis.wordpress.com
Adab2 dan doa2 haji dan umroh:
http://almushthafa.blogspot.com
Milis:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
Syam Multiply: http://syamsuri149.multiply.com
Syam Friendster: http://profiles.friendster.com/syamrifai

Ada yang Berminat Doa Jawsyan Kabir dan Doa Kumail?

Assalamu’alaikum wr. wb

Dua doa tersebut dilengkapi tek arab, bacaan tek latin dan terjemahan. Insya Allah jika diprint tidak berubah formatnya. Dikemas dengan WinRar.

1. Doa Jawsyan Kabir (1000 Asma Allah) adalah Prisai Besar Kehidupan. Dilengkapi dengan khasiatnya dan kisah Rasulullah saw mendapatkannya dari Malaikat Jibril (as), saat beliau menghadapi kondisi yang kritis dalam suatu peperangan. Di antara khasiatnya: menundukkan lawan, membentengi dari niat jahatnya, dan dapat mendatangkan rizki yang tak terduga.
2. Doa Kumail adalah doa yang manfaatnya antara lain utk memperoleh kemudahan dan keberkahan rizki, dan menenteramkan hati.

Bagi Bapak/Ibu yang berminat, silahkan tulis pesan di ruang komentar berikut ini:
http://syamsuri149.wordpress.com/2008/10/06/masih-ada-yang-berminat-doa-jawsyan-kabir-dan-doa-kumail/
Insya Allah saya akan segera kirim ke email Bapak dan Ibu.

Wassalam wr.wb
Syamsuri Rifai

Sunday, October 5, 2008

Manfaat Mudik dan Silaturrahim

Mudik adalah salah satu budaya dan tradisi yang sangat baik di negeri tercinta Indonesia. Menjelang Idul Fitri, dalam keadaan puasa menahan haus dan lapar, umat Islam umumnya berusaha keras dengan bersusah payah mencari bekal, belum lagi harus menghadapi jalan macet yang sangat melelahkan, dan jalan-jalan terjal yang membahayakan.

Semua itu tidak menjadi penghalang untuk mudik ke kampung halaman. Karena besarnya niat dan tekad untuk bersilaturrahim dengan orang tua, keluarga, kerabat dan sahabat. Bagaimana dengan persiapan Mudik Besar ke Alam kubur, jalannya sempit, dan penuh jalan terjal yang berbahaya? Ingin tahu jalan-jalan terjal yang berbahaya dalam perjalanan menuju Akhirat, klik di sini:
http://syamsuri149.wordpress.com/artikel

Sekiranya Mudik kecil ini saja benar-benar dimaksudkan secara tulus untuk bersilaturrahim, tanpa maksud-maksud lain yang tidak diizinkan oleh Allah dan Rasul-Nya misalnya pamer kekayaan, jabatan dan lainya, pasti mudik kecil ini akan menjadi salah bekal yang ampuh utk mudik besar, selain juga bermanfaat dalam kehidupan di dunia sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya, antara lain: memperpanjang umur, menambah dan memperluas pintu rizki. Dan janji Allah dan Rasul-Nya pasti benar dan menjadi kenyataan.

Pada kesempatan ini saya akan memaparkan beberapa hadis Nabi saw dan Ahlul baitnya (sa) tentang manfaat Silaturrahim dan akibat memutuskannya.

Silaturrahim adalah menyambung kasih sayang dalam persaudaraan: Persaudaraan sedarah, dan persaudaraan seiman.

Akibat Memutuskan Silaturrahim
Allah swt menegaskan tentang akibat orang-orang memutuskan silaturrahim, mengingkari perjanjian Ilahiyah, dan melakukan pengrusakan di muka bumi:

“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan perjanjian-Nya dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh laknat (kutukan) dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).” (Ar-Ra’d: 25)

Rasulullah saw bersabda:
“Amal perbuatan yang paling dimurkai oleh Allah adalah syirik terhadap Allah, kemudian memutuskan silaturrahim, kemudian memerintahkan pada kemunkaran dan melarang hal yang ma’ruf.” (Kitab Jami’us Sa’adat jilid 2, pasal Qatha’ur Rahim)

Dalam hadis Quqsi Allah swt berfirman:
“Aku (Allah) adalah Ar-Rahman (Maha Pengasih), dan Aku jadikan Ar-Rahim berasal dari nama-Ku. Barangsiapa yang menyambukan Ar-Rahim (kasih sayang), maka Aku sambungkan dia dengan nama-Ku. Barangsiapa yang memutuskan A-Rahim, maka Aku putuskan dia dengan nama-Ku.” (Mustadrak Al-Wasail 15: 237)

Maksudnya: Rahim berasal dari nama Allah Yang Maha Rahim, orang yang memutuskan silaturrahim atau silaturrahim, Allah memutuskan dia dengan diri-Nya Yang Maha Rahim.

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Jika mereka memutuskan hubungan silaturrahim (jalinan kasih sayang), maka mereka telah menjadikan harta kekayaan berada di tangan orang-orang yang bermintal buruk.” (Kitab Jami’us Sa’adat jilid 2, pasal Qatha’ur Rahim)

Perintah Menjalin Silaturrahim
Rasulullah saw bersabda:
“…Hendaknya ummatku menjalin silaturrahim walaupun harus menempuh perjalanan satu tahun, karena hal itu bagian aktivitas agama.” (Mustadrak Al-Wasail 15: 236)

Manfaat Silaturrahim dalam percepatan pahala
Rasulullah saw bersabda:
“Kebaikan yang paling cepat pahalanya adalah silaturrahim.” (Al-Wasail 21: 535)

Manfaat Silaturrahim dalam perpanjangan umur dan perluasan rizki
Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya, dan ingin mendapatkan tambahan rizki, maka hendaknya menjalin silaturrahim.” (Kitab Jami’us Sa’adat jilid 2, pasal Shilatur Rahim)

Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya oleh Allah dan diluaskan rizkinya, maka hendaknya ia menjalin silaturrahim.”

Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang menjaminku terhadap birrul walidayn (berbakti pada kedua orang tua) dan silaturrahim, maka aku menjaminnya banyak hartanya, tambahan umurnya, dan kasih sayang dalam rumah tangganya.” (Mustadrak Al-Wasail 15: 176)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Silaturrahim dapat mensucikan amal, menumbuhkan harta, menolak bala’, mempermudah hisab amal (pada hari kiamat), dan memperpanjang umur.
(Kitab Jami’us Sa’adat jilid 2, pasal Shilatur Rahim)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Tidak pernah kami ketahui sesuatu yang dapat menambah umur kecuali silaturrahim. Sehingga seseorang yang ajalnya tinggal 3 tahun, lalu ia menyambungkan silaturrahim, Allah menambah umurnya 30 tahun, dan menjadikannya 33 tahun. Dan sebaliknya orang yang ajalnya 33 tahun, karena ia memutuskan silaturrahim, maka Allah mengurangi ajalnya 30 tahun, dan menjadikannya 3 tahun. (Kitab Jami’us Sa’adat jilid 2, pasal Shilatur Rahim)

Keutamaan silaturrahim
Rasulullah saw pernah ditanyai oleh sahabatnya: Siapakah manusia yang paling utama?
Rasulullah saw bersabda:
“Mereka yang paling bertakwa kepada Allah, mereka yang paling banyak menjalin silaturrahim, dan mereka yang paling perduli terhadap amar ma’ruf dan nahi munkar.” (Kitab Jami’us Sa’adat jilid 2, pasal Shilatur Rahim)

Wassalam
Syamsuri Rifai

Amalan praktis dan Doa2 harian dan bulanan secara lengkap:
http://islampraktis.wordpress.com
Macam2 shalat sunnah, doa-doa pilihan, dan artikel2 Islami, klik di sini:
http://syamsuri149.wordpress.com
http://shalatdoa.blogspot.com
Tafsir tematik, keutamaan surat2 dan ayat2 Al-Qur'an:
http://tafsirtematis.wordpress.com
Audio shalawat tarhim, musik2 ruhani (mp3), dan doa2 Ramadhan:
http://syamsuri149.multiply.com
Amalan praktis, Adab2 dan doa2 haji dan umroh:
http://almushthafa.blogspot.com

Milis amacam2 shalat sunnah, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
Milis Feng Shui Islami, rahasia huruf dan angka, nama dan kelahiran, rumus2 penting lainnya, dan doa2 khusus:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami


Followers