Pages

Thursday, January 31, 2008

Zikir untuk Mencapai Hajat

Untuk mencapai hajat ada bermacam-macam amalan, shalat, doa dan zikir. Tentang shalat hajat dan doa hajat telah saya posting di milis “Keluarga bahagia” dan milis “shalat-doa”. Linknya ada di bagian terakhir tulisan ini.

Adapun zikir-zikir untuk suatu hajat saya kutipkan suatu kitab Mafatihul Jinan dan Mujarrabat Imamiyah. Zikir-zikir yang diajarkan oleh Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa). Zikir-zikir berikut ini telah dipraktekkan oleh kaum mukminin dan muslimin, dan banyak yang berhasil.

Adapun waktunya untuk membaca zikir-zikir ini tidak disebutkan di dalam kitab tersebut. Sebaiknya kita memilih sendiri waktu-waktu istijabah, misalnya di malam hari sesudah shalat malam malam dan shalat hajat, sesudah shalat-shalat wajib, atau sesudah shalat Ghufaylah yakni salah bagian dari shalat hajat, caranya sudah saya posting dalam dua milis tersebut.

Zikir-zikirnya sebagai berikut:
Pertama: membaca surat Al-Ikhlash (71 kali), dan selama membacanya tidak berbicara dengan siapa pun.
Kedua: membaca zikir berikut dengan jumlah semampunya:

لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ، لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبِّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَافِيْهِنَّ وَمَابَيْنَهُنَّ وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Lâilâha illallâh Al-Halîmul Karîm, lâilâha illallâh Al-’Aliyyul ‘Azhîm, subhânallâhi Rabbis samâwâtissab’i wa Rabbil aradhînas sab’i wamâ fîhinna wamâ baynahunna wa Rabbil ‘Arsyil ‘azhîm, wal hamdulillâhi Rabbil ‘âlamîn.

Tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Santun dan Maha Mulia, tiada tuhan kecuali yang Maha Tinggi dan Maha Agung; Maha Suci Allah Tuhan langit yang tujuh, Tuhan bumi yang tujuh, Tuhan segala yang ada di dalamnya dan yang ada di antara keduanya, dan Tuhan Arasy yang agung; segala puji bagi Allah Tuhan alam semesta.

Kemudian akhiri zikir tersebut dengan membaca:

وَسَـلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ الطَّاهِرِيْنَ
Wa salâmun `alal mursalîna wa shallallâhu `alâ Muhammadin wa âlihith thâhirîna.
Salam sejahtera atas para Rasul, dan semoga Allah mencurahkan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya yang suci.

Ketiga: Membaca zikir berikut ini. Zikir ini bersumber dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (a.s). Selain untuk mencapai hajat, zikir ini juga untuk menolak goncangan dan bala’ yang berat, zikir ini masing-masing dibaca (10 kali):

حَسْبِيَ اللهُ لاَاِلَهَ اِلاَّ هُوُ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Hasbiyallâhu lâilâha illâ Huwa `alayhi tawakkaltu wa Huwa Rabbul `arsyil `azhîm.
Cukuplah Allah penolongku, tiada Tuhan kecuali Dia, kepada-Nya aku bertawakkal, dan Dialah Tuhan Penguasa arasy yang agung.

حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ اَهَمَّنِي، حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ بَغَى عَلَيَّ، حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ اَرَادَنِي بِسُوْءٍ
Hasbiyallâhu liman ahammanî, hasbiyallâhu liman baghâ `alayya, hasbiyallâhu liman arâdanî bisûin.

Cukuplah Allah Penolongku terhadap orang yang membuatku sedih, cukuplah Allah Penolongku terhadap orang yang menzalimiku, cukuplah Allah Penolongku terhadap orang yang bermaksud buruk padaku.

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ
Lailâha illâ Anta subhânaka innî kuntu minazhzhâlimîn.
Tiada Tuhan kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.

KUMPULAN DOA-DOA PILIHAN &AMALAN PRAKTIS

Disponsori oleh:

Milis artikel2 Islami, macam2 shalat sunnah, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan serta eBooknya, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Milis rahasia huruf dan angka, nama dan kelahiran, rumus2 penting lainnya, dan doa2 khusus, klik di sini :
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami


Keutamaan dan doa bagi orang yang sedang sakit

Rasulullah saw bersabda: Ada empat hal bagi orang yang sakit: pena diangkat darinya (dibebaskan dari sebagian kewajiban), Allah memerintahkan pada malaikat untuk mencatat semua keutamaan yang ia lakukan pada waktu sehatnya, rasa sakit yang mengalir di semua anggota tubuhnya akan mengeluarkan dosa-dosa darinya, jika ia meninggal kematiannya diampuni, dan jika ia hidup hidupnya diampuni.

Tentu keutamaan ini dapat diperoleh bagi orang yang bersabar dalam sakitnya, tidak banyak mengeluh dan mempersalahkan datangnya penyakit.

Doa bagi orang yang sedang sakit
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: Letakkan tanganmu pada bagian yang sakit sambil membaca doa berikut (3 kali) dan bacalah shalawat kepada Muhammad dan Ahlul baitnya:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ الَّذِي نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ اْلاَمِيْنُ وَهُوَ عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ لَدَيْنَا لِعَلِيٍّ حَكِيْمٍ، أَنْ تَشْفِيَنِي بِشِفَائِكَ وَتُدَاوِيَنِي بِدَوَائِكَ وَتُعَافِيَنِي مِنْ بَلاَئِكَ.
Allâhumma innî as-aluka bihaqqil qur’ânil `azhîm alladzi nazala bihir rûhul amîn wa huwa `indaka fi ummil kitâbi ladaynâ li`aliyyin hakîm, an tusyfiyanî bisyifâika wa tudâwiyanî bidawâika wa tu`âfiyanî min balâika.

Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Al-Qur’an yang diturunkan bersama malaikat Jibril, yang disisi-Mu ada ummul kitab dan semua yang kami miliki adalah kepunyaan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Bijaksana. Sembuhkan aku dengan penyembuhan-Mu, obati aku dengan pengobatan-Mu, dan selamatkan aku dari bala’-Mu.
(Dikutip dari kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga)

Wassalam
Syamsuri Rifai

Amalan Praktis, bermacam2 shalat sunnah dan doa-doa pilihan, klik di sini:
http://shalatdoa.blogspot.com
Artikel-artikel Islami dan informasi Islami, klik di sini :
http://syamsuri149.wordpress.com

Milis artikel2 Islami, macam2 shalat sunnah, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan serta eBooknya, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Milis rahasia huruf dan angka, nama dan kelahiran, rumus2 penting lainnya, dan doa2 khusus, klik di sini :
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Informasi bisnis online dan situs2 pasang iklan gratis, klik di sini :
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri
http://infor-indo.blogspot.com
Download gratis majalah bermacam2 produk Hp dan elektronik, dan kerjasama saling menguntungkan, klik di sini :
www.mobile-indonesia.com

Wednesday, January 30, 2008

Doa menjenguk orang sakit

Doa ini dibaca ketika menjenguk orang yang sedang sakit. Doa ini dijarkan oleh Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa).

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
اَللَّهُمَّ اَزِلْ عَنْهُ الْعِلَلَ وَالدَّآءَ، وَاَعِدْهُ اِلَى الصِّحَّةِ وَالشِّفَآءِ، وَاَمِـدَّهُ بِحُسْنِ الْوِقَايَةِ، وَرُدَّهُ اِلَى حُسْنِ الْعَافِيَةِ، وَاجْعَلْ مَانَالَهُ فِي مَرَضِهِ هَذَا مَادَةً لِحَيَاتِهِ وَكَفَّارَةً لِسَيِّئَاتِهِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّـدٍ.

Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad

Allâhumma azil ‘anhu, wa a’idhu ilash shihhati wasy-syifâ’, wa amiddahu bi-husnil wiqâyah, wa ruddahu ilâ husnil ‘âfiyah, waj’al mâ nâlahu fî maradhihi hâdzâ mâddatan lihayâtihi wa kaffâratan lisayyiâtih(i). Allâhumma shalli 'alâ Muhammadin wa âli Muhammad.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, hilangkan dari dirinya penyakit, kembalikan dia kepada kesehatan dan ke-sembuhan. Bantulah dia dengan sebaik-baik perlindungan, dan kembalikan dia kepada sebaik-baik kesembuhan. Jadikanlah apa saja yang dirasakannya pada waktu sakitnya sebagai pahala untuk kehidupannya dan penghapus atas segala kesalahan-nya. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.
(kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga)

KUMPULAN DOA-DOA PILIHAN &AMALAN PRAKTIS

Disponsori oleh:



Doa untuk Mencintai Keimanan

بسم الله الرحمن الرحي
اللهم صل على محمد وآل محمد
اَللَّهُمَّ حَبِّبْ اِلَيْنَا اْلإِيْمَانَ، وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا، وَكَرِّهْ اِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ.
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad

Allâhumma habbib ilaynal imân(a), wa zayyinhu fî qulûbinâ, wa karrih ilaynal kufra wal fusûqa wal ‘ishyân(a), waj’al-nâ minar râsyidîn(a).

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

“Ya Allah, cintakan kami kepada iman, hiaskan iman dalam kalbu kami; bencikan kami kepada kekufuran, kefasikan, dan kemaksiatan; serta jadikan kami tergolong pada orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Doa ini diajarkan oleh Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa), dikutip dari kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Artikel2 Islami, Amalan Praktis dan doa-doa pilihan, klik di sini:
http://shalatdoa.blogspot.com/
http://syamsuri149.wordpress.com/

Milis artikel2 Islami, shalat2 sunnah, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan serta eBooknya, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Milis Rahasia ayat kursi, rahasia huruf dan angka, dan rumus2 yang lain, juga doa2 yang bersifat khusus, klik di milis :
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Yang berminat kerjasama, info bisnis online dan situs2 periklanan, klik di sini :
http://infor-indo.blogspot.com/
http://www.pengusahaonline.com/?id=Syamsuri
http://www.mobile-indonesia.com/

Sunday, January 27, 2008

Munajat Orang yang Bertaubat

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Tuhanku,
Kesalahan telah menutupku dengan pakaian kehinaan
Perpisahan dengan-Mu telah membungkusku dengan jubah kerendahan
Besarnya dosaku telah mematikan hatiku
Hidupkan aku dengan ampunan-Mu
Wahai Cita dan Dambaanku
Wahai Ingin dan Harapanku

Demi keagungan-Mu
Tidak kudapatkan pengampunan dosaku selain-Mu
Tidak kulihat penyembuhan lukaku selain-Mu
Aku pasrah berserah pada-Mu
Aku tunduk bersimpuh pada-Mu

Jika Kauusir aku dari pintu-Mu
kepada siapa lagi aku bernaung
Jika Kautolak aku dari sisi-Mu
kepada siapa lagi aku berlindung
Celaka sudah diriku
lantaran aib dan celaku
Malang benar aku
karena kejelekan dan kejahatanku

Aku bermohon pada-Mu
Wahai Pengampun dosa yang besar
Wahai Penyembuh tulang yang patah
Anugerahkan padaku penghancur dosa
Tutuplah untukku pembongkar cela
Jangan lewatkan aku, di hari Kiamat, dari sejuknya ampunan maghfirah-Mu
Jangan tinggalkan aku dari indahnya maaf dan penghapusan-Mu

Ilahi,
naungi dosa-dosaku dengan awan rahmat-Mu
curahi cela-celaku dengan hujan kasih-Mu

Ilahi,
Kepada siapa lagi hamba yang lari kecuali pada Mawlanya
Adakah selain Dia yang melindunginya dari murka-Nya

Ilahi,
Sekiranya sesal atas dosa itu taubat
Sungguh, demi keagungan-Mu, aku ini orang yang menyesal
Sekiranya istighfar itu penghapus dosa
Sungguh, kepada-Mu aku ini beristighfar

Ilahi,
dengan kodrat-Mu ampuni aku
dengan kasih-Mu maafkan aku
dengan ilmu-Mu sayangi aku
Ilahi,
Engkaulah yang membuka pintu menuju maaf-Mu
kepada hamba-hamba-Mu
Kaunamai itu taubat
Engkau berfirman: “Bertaubatlah taubat yang nashuha!

Apa alangan orang yang lalai memasuki pintu itu
setelah terbuka
Ilahi, jika jelek dosa dari hamba-Mu
baikkan maaf dari-Mu
Ilahi, aku bukan yang pertama membantah-Mu dan Kaumaafkan
dan menolak nikmat-Mu tetap Kaukasihi

Wahai Yang Menjawab pengaduan orang yang berduka
Wahai Pelepas derita
Wahai Penabur karunia
Wahai Yang Maha Mengetahui rahasia
Wahai Yang Paling Indah dalam menutup cela
Aku memohon pertolongan dengan karunia dan kebaikan-Mu
Aku bertawassul dengan kemuliaan dan kasih-Mu
Perkenankan doaku, jangan kecewakan harapanku
Terimalah taubatku, hapuskan kesalahanku dengan karunia dan rahmat-Mu
Wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.
(kitab Fafatihul Jinan, kunci-kunci surga)

Tek arab dan bacaan tek latin munajat ini bisa dikopi dari milis “Keluarga Bahagia” atau milis “Shalat-Doa” berikut.
Wassalam
Syamsuri Rifai

Artikel2 Islami, Amalan Praktis dan doa-doa pilihan, klik di sini:
http://shalatdoa.blogspot.com
http://syamsuri149.wordpress.com

Milis artikel2 Islami, shalat2 sunnah, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan serta eBooknya, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Yang berminat shalat hajat yang diajarkan oleh Rasulullah saw khusus utk penyembuhan, Rahasia ayat kursi dan rumus2 yang lain, juga doa2 yang bersifat khusus, klik di milis :
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Peluang Kerjasama "Mobile Magazine"
Mobile Magazine adalah majalah periklanan bermacam2 produk Handphone dan elektronik. Perkembangannya cukup pesat, berpusat di Jakarta, dan telah memiliki cabang di Surabaya. Usaha ini milik salah seorang murid saya. Siap bekerjasama untuk buka cabang di kota2 dan daerah2 di seluruh Indonesia, juga kerjasama pemasangan iklan. Tehnis kerjasamanya secara detail, hubungi: Redaksi Jl. Tebet Timur Dalam VII E No. 17 Jakarta Selatan 12820.Phone : 62-21-835.2103. Fax : 62-21-837.91251
Majalah ini juga bisa didownload secara gratis, di:
www.mobile-indonesia.com

Yang berminat info periklanan dan bisnis online, klik di sini :
http://infor-indo.blogspot.com
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri

Thursday, January 24, 2008

Informasi Download Gratis eBooks Doa2 Pilihan dan lainnya

Assalamu'alaikum wr.wb

Bagi Bapak dan Ibu, Ikhwan dan teman2 yang berminat eBooks doa-doa pilihan (dilengkapi bacaan tek latin) dan keutamaan surat-surat pilihan Al-Qur'an dapat mendownload gratis di bagian File, Milis:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Peluang Kerjasama "Mobile Magazine"
Mobile Magazine adalah majalah periklanan bermacam2 produk Handphone dan elektronik. Perkembangannya cukup pesat, berpusat di Jakarta, dan telah memiliki cabang di Surabaya. Usaha ini milik salah seorang murid saya. Siap bekerjasama untuk buka cabang di kota atau daerah Bapak dan Ibu, juga kerjasama pemasangan iklan. Tehnis kerjasamanya secara detail, hubungi: Redaksi Jl. Tebet Timur Dalam VII E No. 17 Jakarta Selatan 12820
phone : 62-21-835.2103. fax : 62-21-837.91251
http://www.mobile-indonesia.com/
Majalah ini juga bisa didownload secara gratis.

Wassalam
Syamsuri Rifai

Kondisi Ekonomi dan Dosa

Di antara masalah ekonomi yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan dosa adalah:

1. Kekayaan dan harta
2. Kefakiran dan kemiskinan

Harta dapat menjadi sarana yang sangat efektif untuk ibadah dan ketaatan kepada Allah, membantu hamba-hamba-Nya yang membutuhkan, dan perjuangan di jalan Allah swt. Sebagaimana hal ini telah dicontohkan oleh Sayyidah Khadijah (ra) isteri tercinta Rasulullah saw, sahabat-sahabat terdekatnya dan kaum mukminin yang dermawan. Tapi juga sebaliknya, harta dapat menjadi penyebab yang ampuh untuk menjerumuskan manusia ke lembah dosa dan kehinaan. Harta juga dapat melupakan manusia pada Tuhannya, menggoncang hidupnya dan menzalimi orang lain.

Banyak ayat Al-Qur’an yang mengisahkan tentang malapetaka yang disebabkan oleh dunia dan harta, juga tentang keberkahan dan kebahagiaan harta yang berada dalam kendali oleh orang-orang mukmin dan bertakwa.

Harta penyebab kezaliman
Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena ia memandang dirinya kaya.” (Al-‘Alaq 96: 6-7)

“Jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan pada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan di negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadap mereka ketentuan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancurnya.” (17: 16)

“Apakah mereka tidak mengambil pelajaran betapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawahh mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.” (6: 6)

Harta sebagai ujian
Pengakuan Nabi Sulaiman (as):
“Ini adalah sebagian dari karunia Tuhanku sebagai ujian bagiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya).” (An-Naml/27: 40)

Kesombongan Qarun:
“Sesungguhnya aku diberi harta itu karena ilmuku sendiri.” (Al-Qashash/28: 78). Ketika Nabi Musa (as) meminta Qarun agar mengeluarkan zakat hartanya sebagai perintah Allah swt, Qarun menentangnya, maka Allah swt murka padanya:

“Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Sehingga tidak ada satupun golongan yang dapat menolongnya dari azab Allah selain-Nya, dan ia bukan termasuk orang-orang yang memberi pertolongan.” (Al-Qashash/28: 81)

Janji Allah: harta sebagai karunia dan keberkahan
Allah swt berfirman:
“Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan-keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami siksa mereka karena perbuatan mereka.” (Al-A’raf/7: 96)

“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Allah) di kediaman mereka ada dua kebon di sebelah kanan dan kiri. (dikatakan kepada mereka) makan dan minumlah rizki dari Tuhanmu, dan bersyukurlah kepada-Nya. Negerimu adalah negeri yang baik dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Pengampun.” (Saba’/34: 15)

Janji Allah bagi orang-orang yang tertindas
“Kami hendak memberikan karunia kepada orang-orang yang tertindas di muka bumi, dan hendak menjadikan dari mereka pemimpin dan menjadikannya pewaris bumi.” (Al-Qashash/28: 5)

Kemiskinan dan dosa
Sebagaimana kekayaan, kefakiran dapat mengantarkan manusia menjadi orang yang tawadhu’, rendah hati dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Maha Kaya. Juga sebaliknya, kemiskinan dapat mengantarkan manusia pada puncak dosa yaitu kekufuran, sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah saw dalam hadis yang masyhur:

“Kefakiran mendekatkan pada kekufuran.”

Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
“Kefakiran adalah kematian yang paling besar.” (Nahjul Balaghah, hikmah 163)

“Sesungguhnya kefakiran itu dapat mengurangi agama, membingungkan akal dan mengajak pada kebencian.” (Nahjul Balaghah, hikmah 319)

“Kuburan lebih baik dari pada kefakiran.” (Fahras Al-Ghurar, bab kefakiran)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) juga berkata:
“Sekiranya kefakiran itu berwujud, niscaya aku akan membunuhnya.”

Perintah menyelamatkan diri dari kefakiran
Rasulullah saw bersabda:
“Terlaknatlah orang yang menyandarkan seluruh kebutuhannya pada manusia.” (Furu’ Al-Kafi, jld 5, hlm 72)

Tentang pentingnya kebutuhan-kebutuhan yang pokok sebagai sarana untuk melaksanakan ibadah dan kewajiban, Rasulullah saw menyebutkan dalam sebagian doanya:

“Ya Allah, alirkan keberkahan ke dalam roti kami, jangan pisahkan antara kami dan roti, sekiranya tidak ada roti niscaya kami tidak dapat melakukan shalat, puasa dan menunaikan kewajiban-kewajiban dari Tuhan kami.” (Furu’ Al-Kafi, jld 5, hlm 73)

Tek arab ayat Al-Qur’an dan hadis dapat dicopi dari Milis “Keluarga Bahagia” dan milis “Shalat-doa” berikut ini.
Wassalam
Syamsuri Rifai

Artikel2 Islami, Amalan Praktis dan doa-doa pilihan, klik di sini:
http://shalatdoa.blogspot.com
http://syamsuri149.wordpress.com

Milis artikel2 Islami, shalat2 sunnah, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan serta eBooknya, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Yang berminat shalat hajat yang diajarkan oleh Rasulullah saw khusus utk penyembuhan, dan rumus2 yang lain, juga doa2 yang bersifat khusus, klik di milis :
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Yang berminat infor periklanan dan bisnis online, klik di sini :
http://infor-indo.blogspot.com
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri

Shalat Ghufaylah

Shalat Ghufaylah adalah salah satu bagian dari shalat hajat. Shalat Ghufaylah dilakukan antara shalat Maghrib dan Isya', sesudah shalat sunnah nafilah Maghrib. Shalat hajat ini dilakukan dua rakaat, dengan niat suatu hajat.

Rakaat pertama: Sesudah Surat Fatihah membaca Surat Al-Anbiya’/21: 87-88, yaitu:

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ، وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ، وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ.
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia mengira bahwa Kami tidak kuasa atasnya, maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami memperkenankan doanya dan menyela-matkannya dari penderitaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.

Rakaat kedua: Sesudah Surat Fatihah membaca Surat Al-An’am/6: 59, yaitu:

وَعِنْدَهُ مَفَاتِيْحُ الْغَيْبِ لاَيَعْلَمُهَا اِلاَّ هُوَ، وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ، وَمَاتَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ اِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَحَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ اْلأَرْضِ وَلاَرَطْبٍ وَلاَيَاِبِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُبِيْنٍ.
Dan pada sisi-Nya kunci-kunci keghaiban; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, dan Dia mengetahui apa yang ada di dara-tan dan di lautan; tiada sehelai daunpun yang jatuh kecuali Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak ada sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lawh Mahfuzh).

Hajat disampaikan sesudah doa qunut berikut, hajat disampaikan di dalam hati dengan bahasa yang dipahami:

اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْئَلُكَ بِمَفَاتِيْحِ الْغَيْبِ الَّتِي لاَيَعْلَمُهَا اِلاَّ اَنْتَ اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ ...
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan kunci-kunci keghaiban yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Engkau, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan ... (sampaikan hajat Anda kepada Allah, boleh menggunakan bahasa yang Anda pahami).

Kemudian lanjutkan dan sempurnakan shalat ini hingga salam. (Dikutip dari kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga).

Bacaan tek latin ayat Al-Qur’an dan doa, bisa dicopi dari milis “Keluarga Bahagia” dan Milis “Shalat-doa” berikut ini.
Wassalam
Syamsuri Rifai

Amalan Praktis dan doa-doa pilihan, kunjungi:
http://shalatdoa.blogspot.com/
http://syamsuri149.wordpress.com/

Milis artikel2 Islami, shalat2 sunnah, amalan2 praktis dan doa-doa pilihan serta eBooknya, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Yang berminat shalat hajat yang diajarkan oleh Rasulullah saw khusus utk penyembuhan, dan rumus2 yang lain, juga doa2 yang bersifat khusus, klik di milis :
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Info situs2 periklanan dan bisnis online, klik di sini :
http://infor-indo.blogspot.com/
http://www.pengusahaonline.com/?id=Syamsuri

Wednesday, January 23, 2008

Kondisi jiwa dan dosa

Jiwa adalah pangkal utama penyebab perbuatan dosa. Jiwa adalah pusat manusia berpikir dan merasa. Jiwa juga merupakan medan pertempuran antara pasukan Ilahi dan pasuka setan. Jika pasuka Ilahi mengalahkan pasukan setan, maka manusia akan menjadi hamba yang saleh. Tetapi sebaliknya, jika pasukan setan mengalahkan pasukan Ilahi, maka manusia akan menjadi sahabat setan dan musuh Allah dan para kekasih-Nya. Topik ini akan kami ringkas ke dalam pembahasan:

1. Kepribadian dan kemuliaan diri (‘izzatun nafs)
2. Perbaikan ekomoni untuk kemulian diri

Kepribadian dan kemuliaan diri
Allah swt menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling mulia, dan mengkaruniakan kepadanya potensi yang paling istimewa.

Allah swt berfirman:
“Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin memiliki ‘izzah (kemuliaan diri).” (Al-Munafiqun/63: 8)

“Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, Kami bawa mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik, Kami berikan kepada mereka keutamaan yang sempurna ketimbang kebanyakan makhluk-makhluk yang telah Kami ciptakan.” (Al-Isra’/17: 70)

Rasulullah saw bersabda:
“Seseorang tidak akan berdusta kecuali karena kehinaan pribadinya.” (Biharul Anwar, jld 72, hlm 249)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata dalam mutiara hikmahnya:
“Hitunglah bahwa kamu adalah makhluk yang kecil, dan dalam dirimu ada alam yang paling besar. (Nahjul Balaghah, hikmah 456)

“Celakalah orang yang tidak mengenal kadarnya.” (Nahjul Balaghah, hikmah 149)

“Orang yang berilmu adalah orang yang mengenal kadarnya, sempurnalah kejahilan seseorang yang tidak mengenal kadarnya.” (Nahjul Balaghah, khutbah 16)

Imam Zainal Abidin (sa) berkata:
“Barangsiapa yang mulia dirinya, maka dunia hina (kecil) di hadapannya.” (Tuhaful ‘Uqul, hlm 318)

Memperbaiki ekomoni untuk menjaga ‘izzah
Rasulullah saw bersabda:
“Bukanlah dari golongan kami orang yang memiliki kesempatan yang luas, tetapi ia menelantarkan keluarganya.”

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Sesungguhnya Allah Maha Indah mencintai keindahan, dan suka melihat pengaruh kenikmatan-Nya atas hamba-Nya.” (Furu’ Al-Kafi, jld 6, hlm 438)

Mengatur Waktu
Rasulullah saw bersabda:
“…Wahai raja yang celaka dan ghurur (tertipu oleh hawa nafsunya), aku tidak mengutus (seseorang) kepadamu agar kamu mengumpulkan dunia dari sebagian orang untuk sebagian yang lain. Tetapi aku mengutus kepadamu agar kamu tidak menolak permohonan orang yang mazhlum, karena sesungguhnya aku tidak menolaknya walaupun permohonan itu dari orang yang kafir. Bagi orang yang berakal selama tidak dikuasai (hawa nafsunya), ia dapat membagi waktu: waktu untuk bermunajat kepada Tuhannya, waktu untuk muhasabah (evaluasi) diri, waktu untuk mentafakkuri ciptaan Allah, waktu berkhalwat untuk merenungi bagian dirinya dari apa-apa yang halal. Sesungguhnya waktu ini dapat membantu waktu-waktu yang lain, mengistirahatkan hati dan mengosongkannya...” (Al-Wasail 16: 96)

Rasulullah saw bersabda:
“Malaikat pencatat amal baik pemimpin malaikat pencatat amal buruk. Ketika seorang hamba melakukan amal buruk, malaikat pencatat amal baik berkata kepada malaikat pencatat amal buruk: Jangan terburu-buru, tunggu ia tujuh jam, setelah berlalu tujuh jam dan ia tidak memohon ampun, malaikat pencatat amal baik berkata: catatlah, hamba ini tidak punya rasa malu.” (Al-Wasail 16: 70)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berwasiat kepada puteranya Al-Hasan (sa):
“Wahai anakku, orang yang fakir tidak lebih parah dari orang yang jahil, dan tidak ada yang lebih parah dari orang yang tak berakal. Wahai anakku, seorang mukmin memiliki tiga waktu: waktu untuk bermunajat kepada Tuhannya, waktu untuk muhasabah (evaluasi) diri, waktu untuk berkhalwat antara dirinya dan kelezatan yang dirasakan dirinya dalam hal yang dihalalkan dan terpuji. Dan dalam tiga waktu itu seorang mukmin harus menjadi orang yang memiliki penghidupan yang baik, bagian untuk akhirat, atau kenikmatan dalam rizki yang halal.” (Biharul Anwar 1: 88).

Lebih rinci Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Orang yang berakal semestinya memiliki empat waktu: (1) waktu untuk bermunajat kepada Tuhannya, (2) waktu untuk muhasabah (merenungi diri), (3) waktu untuk mentafakkuri makhluk Allah swt, (4) waktu untuk mencari nafkah untuk keperluan makanan, pakaian dan kebutuhan keluarganya.”

Mirza Muhsin Al-‘Ushfur mengatakan dalam bukunya Ta’bir ru’ya Al-Manam: waktu untuk makan, minum, hubungan suami-isteri, tidur dan lainnya cukup sepertiga dari sehari-semalam (24 jam). Seorang mukmin harus mengatur dan membagi waktu: waktu untuk urusan dunia dan waktu untuk urusan akhirat. Al-Kasyani seorang ulama ahli hadis mengatakan dalam kitabnya Manhaj An-Najah: Syariat mengizinkan seseorang untuk tidur (istirahat) selama 8 jam dalam sehari-semalam, yakni sepertiga dari 24 jam. Jika seorang berusia 60 tahun, maka waktu tidurnya adalah 20 tahun.
Wassalam
Syamsuri Rifai

Untuk tek arab ayat dan hadis, juga amalan praktis dan doa2 pilihan, klik di sini:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Bagi yang berminat Artikel2 Islami, Amalan praktis dan doa-doa pilihan, klik di sini:
http://shalatdoa.blogspot.com/
http://syamsuri149.wordpress.com/

Milis rumus2 tentang nama dan tanggal lahir, rahasia huruf dan angka, dan doa-doa khusus, klik di sini:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami

Peluang Kerjasama “Mobile Magazine”
Mobile Magazine adalah majalah ttg bermacam2 produk Hp dan periklanan, yang perkembangannya cukup pesat. Berpusat di Jakarta dan sudah punya cabang di Surabaya. Majalah ini milik salah seorang murid saya. Membuka peluang kerjasama untuk buka cabang di kota2 dan daerah2 di seluruh Indonesia. Detailnya dan download gratis majalah ini klik di sini :
http://www.mobile-indonesia.com/

Innfo situs2 periklanan dan bisnis online, klik di sini :
http://infor-indo.blogspot.com/
http://www.pengusahaonline.com/?id=Syamsuri

Tuesday, January 22, 2008

Shalat dan Sujud Syukur serta Doanya

Sebagai seorang muslim kita sangat dianjurkan agar selalu memanjatkan rasa syukur kepada Allah swt. Terutama ketika kita memperoleh nikmat dari-Nya atau diselamatkan dari suatu musibah. Adapun cara menyampaikan rasa syukur kepada-Nya Rasulullah saw dan Ahlul baitnya (sa) telah mencontohkan kepada kita, antara lain melalui shalat, sujud dan doa.

Tentang mensyukuri nikmat Allah swt menegaskan di dalam firman-Nya: “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahnya. Tetapi, jika kamu mengingkarinya sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7).

Shalat Syukur
Shalat syukur dilakukan dua rakaat, dengan niat menyampaikan rasa syukur kepada Allah swt. Caranya:
· Rakaat pertama: membaca surat Fatihah dan surat Al-Ikhlash.
· Rakaat kedua: membaca surat Fatihah dan surat Al-Kafirun.
· Dalam ruku’ dan sujud pada rakaat pertama, sesudah membaca tasbih, membaca:

اَلْحَمْدُ للهِ شُكْرًا شُكْرًا وَحَمْدًا حَمْدًا
Alhamdulilâhi syukran syukran, wa hamdan hamdan
Segala puji bagi Allah; terima kasih, terima kasih, dan segala pujian kusam-paikan kepada-Nya.

· Dalam ruku’ dan sujud pada rakaat kedua, sesudah membaca tasbih, membaca:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي اسْـتَجَابَ دُعَآئِي وَاَعْطَانِي مَسْأَلَتِي
Alhamdulillâhil ladzistajâba du’-âî wa a’thânî mas-alatî.
Segala puji bagi Allah yang telah mengijabah doaku dan memberi permohonanku.

Sujud SyukurSujud syukur sangat dianjurkan dilakukan setiap sesudah wirid shalat-shalat wajib. Dan setiap kita mendapat nikmat dari Allah swt atau terhindar dari suatu musibah. Bacaan dalam sujud syukur:

سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبِّي حَقَّا حَقَّا، سَجَدْتُ لَكَ يَارَبِّ تَعَبُّدًا وَرِقًّا. اَللَّهُمَّ اِنَّ عَمَلِي ضَعِيْفٌ فَضَاعِفْ لِي. اَللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تُبْعَثُ عِبَادُكَ وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
Subhânakallâhumma Anta Rabbî haq-qan haqqâ, sajadtu laka yâ Rabbî ta-’abbudan wa riqqâ. Allâhumma inna ‘amalî dha’îfun fadha’i lî. Allâhumma qinî ‘adzâbaka yawma tub’atsu ‘ibâduka wa tub ‘alayya innaka Antat tawwâbur Rahîm.

Maha Suci Engkau. Ya Allah, Engkaulah Tuhaku yang sebenarnya, aku sujud kepada-Mu ya Rabbi sebagai pengabdian dan penghambaan. Ya Allah, sungguh amalku lemah, maka lipat gandakan pahalanya bagiku. Ya Allah, selamatkan aku dari siksa-Mu pada hari hamba-hamba-Mu dibangkitkan, terimalah taubatku, sesunguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang.

Atau membaca (100 kali):
شُكْرًا شُكْرًا
Syukran syukran
Terima kasih, terima kasih ya Allah

Tata cara shalat dan sujud syukur ini dikutip dari kitab Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga.

Doa SyukurDoa syukur yang dicontohkan di dalam Al-Qur’an:

رَبِّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِى أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَ عَلَى وَالِدَيَّ وَ أَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَ أَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ.
Rabbî awzi’nî an asykura ni’matakal latî ‘alayya wa ‘alâ wâlidayya, wa an a’mala shâlihan tardhâhu, wa adkhilnî birahmatika fî ‘ibâdikash shâlihîn.
“Duhai Tuhanku, karuniakan padaku ilham agar aku selalu mensyukuri nikmat-Mu yang Kau anugrahkan padaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku selalu beramal shaleh yang Kau ridhai. Dengan rahmat-Mu masuk ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh.” ( An-Naml/27: 19).

Secara lebih khusus doa berikut ini oleh orang-orang yang telah mencapai usia 40 tahun:
Allah swt berfirman: “…sehingga ketika ia telah dewasa dan mencapai usia empat puluh tahun, ia berdoa:

رَبِّ أَوْزِعْنِى أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِى أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَ عَلَى وَالِدَيَّ وَ أَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَ أَصلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِى إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَ إِنِى مِنَ الْمُسْلِمِينَ.
Rabbî awzi’nî an asykura ni’matakal latî ‘alayya wa ‘alâ wâlidayya, wa an a’mala shâlihan tardhâhu, wa ashlihlî fî dzurriyyatî, innî tubtu ilayka wa innî minal muslimîn.

“Duhai Tuhanku, karuniakan padaku ilham agar aku selalu mensyukuri nikmat-Mu yang Kau anugrahkan padaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku selalu beramal shaleh yang Kau ridhai. Karuniakan padaku kebaikan dalam keturunanku, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Al-Ahqaf/46: 15).

KUMPULAN DOA-DOA PILIHAN 

Salam wa Rahmah
Syamsuri Rifai

Monday, January 21, 2008

Kondisi Pendidikan dan dosa

Pada dasarnya ilmu adalah kebutuhan yang esensial bagi pikiran dan hati manusia; mengantarkan manusia pada kemuliaan, menciptakan nuansa cinta dan kasih sayang. Tetapi sebaiknya, jika sistem pendidikan itu buruk dan keteladan yang baik itu punah, maka ilmu akan menjadi alat yang ampuh untuk melakukan kezaliman, penindasan dan kemaksiatan. Tidak jarang dengan ilmunya penguasa menindas orang-orang yang lemah, mengambil hak rakyat kecil, guru membongi dan memeras muridnya, ustadz dan kiyai mengelabui jema’ahnya untuk kepentingan pribadinya, dan lainnya.

Dalam dunia pendidikan dan pengajaran ada beberapa faktor yang dapat mengantarkan manusia pada kehinaan dan dosa, paling tidak lima faktor penting yaitu:

Pertama: Kejahilan dan tak mau tahu
Kejahilan dalam pengertian menyalah-gunakan ilmu, dan tak mau tahu akan menjadi pangkal perbuatan dosa. Jejahilan sebagai pangkal perbuatan dosa banyak disebutkan di dalam Al-Qu’an dan Al-Hadits, antara lain:

“Bani Israil berkata: wahai Musa, buatkan untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan. Musa menjawa: Sesungguhnya kalian ini adalah kaum yang jahil.” (Al-A’raf: 138).

Tentang kisah kaun Nabi Luth (as), Allah swt berfirman:

“Mengapa kalian mendatangi laki-laki untuk memenuhi syahwatmu, bukan mendatangi perempuan? Kalian benar-benar kaum yang jahil.” (An-Naml/27: 55).

“Yusuf berkata: Apakah kalian mengetahui (kejelekan) yang kalian lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kalian adalah orang-orang yang jahil.” (Yusuf /12: 89).

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: “Tidak ada seorang pun yang berani kepada Allah kecuali orang jahil yang celaka.” (Nahjul Balaghah, risalah 53).

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) juga berkata: “Kejahilan perusak manusia, kejahilan pangkal setiap keburukan, dan kejahilan perusak hari kebangkitan.” (Fahras Al-Ghurar, bab jahil)

Kedua: Hukum dan tradisi yang menyesatkan

Rasulullah saw bersabda:
“Jika bid’ah telah nampak di tengah-tengah ummatku, maka ulama harus menegakkan ilmunya, jika ia tidak melakukannya, maka Allah akan melaknatnya.” (Al-Wasail 11: 510).

Rasulullah saw bersabda:
“Semua bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan adalah jalan menuju ke neraka.” (Al-Wasail 11: 511).

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:

“Manusia yang paling buruk adalah pemimpin yang durjana, sesat dan menyesatkan. Ia memadamkan sunnah dan menghidupkan bid’ah.” (Nahjul Balaghah, khutbah 164).

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) juga berkata: “Awal terjadinya fitnah adalah mengikuti hawa nafsu, hukum yang dibuat-buat, dan menyalahi kitab Allah.” (Nahjul Balaghah, khutbah 50).

Ketiga: Buku-buku yang menyesatkan
Buku dan tulisan sangat bermanfaat untuk menyadarkan manusia, mengantarkannya pada kemuliaan, kemajuan, wawasan yang luas, meningkatkan taraf kehidupan manusia, dan lainnya yang positif. Tetapi tidak jarang juga buku dan tulisan menyebarkan kehinaan dan kesesatan pada masyarat yang lebih luas. Tentang kesesatan buku dan tulisan banyak diisyaratkan di dalam Al-Qur’an, antara lain:

Allah swt berfirman tentang orang yahudi:
“Celaka bagi orang-orang yang menulis kitab dengan tangannya sendiri, kemudian dikatakan: ini dari sisi Allah, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sedikit. Celakalah mereka karena apa yang mereka tulis dengan tangan mereka dan celakalah mereka karena apa yang lakukan.” (Al-Baqarah: 79)

“Sebagian manusia ada yang menggunakan perkataan yang tak berguna untuk menyesatkan orang lain dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan melecehkan jalan Allah. Mereka itu akan mendapat azab yang menghinakan.” (Luqman/31: 6).

Imam Muhammad Al-Jawad (sa) berkata:
“Barangsiapa yang kagum terhadap suatu perkataan, maka ia akan menjadi hambanya. Jika perkataan itu datang dari sisi Allah, maka ia menjadi hamba Allah. Jika perkataan itu datang dari lisan iblis, maka ia menjadi hamba iblis.” (Tuhaful ‘Uqul, hlm 336).

Keempat: Bertaqlid buta
Taqlid buta merupakan salah faktor yang mengantarkan manusia untuk berbuat dosa. Taqlid itu ada empat macam:
1. Taqlid orang yang berilmu pada orang yang berilmu
2. Taqlid orang yang berilmu pada orang yang awam
3. Taqlid orang yang awam pada orang yang awam
4. Taqlid orang yang awam pada orang yang berilmu.
Yang benar taqlid yang keempat walaupun kadang-kadang juga tidak benar.

Allah swt berfirman:
“Jika dikatakan kepada mereka: Ikutilah apa yang diturunkan oleh Allah, mereka menjawab: Tidak, kami hanya mau mengikuti apa yang telah kami dapati dari bapak-bapak kami.” (Al-Baqarah: 170).

Kelima: Menyimpan kebenaran
Menyimpan kebenaran dan ilmu juga menjadi salah satu sebab yang menjerumuskan manusia pada penyimpangan dan kehinaan.

Allah swt berfirman:
“Janganlah kalian membungkus kebenaran dengan kebatilan, dan menyimpan kebenaran padahal kalian mengetahui.” (Al-Baqarah: 42)

Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang ditanyai tentang suatu ilmu lalu ia menyimpannya, maka pada hari kiamat ia akan dikendalikan dengan kendali dari api neraka.” (Tafsir Majma’ul Bayan, jld 1, hlm 240)
Peluang Kerjasama:
Mobile Magazine, majalah periklanan bermacam2 produk Handphone baru dan elektronik. Perkembangannya cukup pesat, berpusat di Jakarta, dan telah memiliki cabang di Surabaya. Usaha ini milik salah seorang murid saya. Siap bekerjasama untuk buka cabang di kota atau daerah Anda, juga pemasangan iklan.Tehnis kerjasamanya secara detail, klik di sini:
http://www.mobile-indonesia.com/
Majalah ini juga bisa didownload secara gratis.
Peluang Kerjasama Usaha Online:
Wassalam
Syamsuri Rifai

Saturday, January 19, 2008

Keluarga dan Penyebab Dosa

Sebagimana yang kita maklumi bahwa suasana keluaga dapat menjadi salah satu faktor utama dan penyebab tejadinya perbuatan dosa bagi penghuninya. Paling tidak dalam keluarga ada empat hal penting yang dapat mengantarkan penghuninya pada ketaatan atau maksiat dan dosa.

Pertama: Prilaku yang diwariskan dari generasi sebelumnya
Orang tua yang memiliki sifat-sifat yang terpuji dapat mewariskan sifat-sifat itu pada anaknya, misalnya keberanian dan kesucian, dan sebaliknya.

Allah swt berfirman:
“Nuh berkata: Ya Rabbi, jangan Kau biarkan seorangpun yang kafir tinggal di muka bumi. Sesungguhnya jika Kau biarkan mereka tinggal, mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak melahirkan kecuali anak yang durjana dan sangat kafir.” (Nuh /71: 26-27).

Rasulullah saw bersabda:
“Orang yang celaka itu celaka dalam perut ibunya, dan yang bahagia bahagian dalam perut ibunya.” (Biharul Anwar, jld 3, hlm 44).

Setelah Fatimah Az-Zahra’ (sa) wafat, Imam Ali bin Abi Thalib (sa) memilih isteri yang memiliki sifat pemberi dan dermawan agar darinya lahir generasi yang pemberani dan dermawan; kalaupun tidak akan sama dengan puteri Rasulullah saw, paling tidak mendekatinya dalam dua sifat itu. Beliau menyuruh adiknya Aqil bin Abi Thalib untuk mencari perempuan yang memiliki sifat itu, maka jatuhlah pilihan itu pada Ummul Banin. Dari pernikahan dengannya beliau memiliki keturunan yang pemberani. Ketiga putera darinya, tiga-tiganya menjadi pahlawan, berjuang di samping kakaknya Al-Husein bin Ali (sa) menegakkan kebenaran, dan mereka semuanya syahid di padang Karbala. Sifat ini diwarisi oleh ayah dan ibunya.

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) pernah berkata:
“Akhlak yang baik menunjukkan pada kemuliaan keturunan.” (Ghurarul Hikam 1: 379).

Tanda-tanda anak zina
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Anak yang lahir di luar syariat memiliki tanda-tanda: pertama, membenci Ahlul bait Nabi saw; kedua, cenderung pada suatu yang haram asal keterciptaannya ; ketiga, merendahkan agama Allah; keempat, buruk kehadirannya di tengah-tengah manusia, tidak akan buruk kehadiran seseorang di tengah-tengah saudaranya kecuali ia lahir bukan dari hasil ayahnya atau ibunya hamil dalam kondisi haid ” (Biharul Anwar, jld 75, hlm 279; Safinah Al-Bihar 1/560)

Kedua: Pernikahan
Memilih isteri atau suami yang baik adalah perintah agama. Karena rumah tangga yang baik akan membuahkan masyarakat yang baik, rumah tangga yang buruk akan membuahkan masyarakat yang buruk.

Rasulullah saw bersabda:
“Wahai manusia, waspadalah kalian terhadap Khadhraud diman (sayuran yang tumbuh dari kotoran binatang).” Kemudian sahabat bertanya: Ya Rasulallah, apa yang dimaksud dengan Khadhraud diman itu? Rasulullah saw menjawab: “Perempuan cantik yang ditumbuhkan dari bibit yang buruk.” (Al-Wasail, jld 14, hlm 29).

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata:
“Janganlah kalian menikahi perempuan yang dungu, karena persahabatan dengannya adalah bala’, dan keturunan darinya adalah kesia-siaan.” (Al-Wasail, jld 14, hlm 56).

Ketiga: Pendidikan anak
Rasulullah saw bersabda:
‘Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, sehingga kedua orangnya menjadikannya yahudi, nasrani dan majusi.” (‘Awali Al-Laali, jld 1, hlm 35).

Rasulullah saw bersabda:
“Allah menyayangi seorang hamba yang membantu anaknya untuk berbakti padanya, dengan cara berbuat baik padanya, bersikap kasih sayang, memberinya pengajaran dan pendidikan.” (Mustadrak Al-Wasail, jld 2, hlm 626)

Rasulullah saw bersabda:
“Muliakan anak-anakmu dan didiklah mereka dengan pendidikan yang baik, niscaya kamu diampuni oleh Allah.” (Makarimul Akhlaq: 222).

Imam Ali bin Abi Thalib (as) berkata:
“Hak seorang anak dari orang tuanya: memberi nama yang baik, mendidik dengan pendidikan yang baik, dan mengajari Al-Qur’an.” (Nahjul Balaghah, hikmah 399).

Menjaga kesucian anak
Allah swt berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, hendaknya minta izin kepadamu …juga anak-anakmu yang belum baligh tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu meninggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari, dan sesudah shalat Isya’. Itulah tiga aurat bagimu. (An-Nur: 58).

“Jika anak-anakmu telah sampai pada usia baligh, maka hendaknya mereka minta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin.” (An-Anur: 59).

Rasulullah saw bersabda:
“Wapalah kamu dalam berhubungan suami-isteri, sementara bayimu yang masih berada dalam pangkuanmu melihatnya.” (Biharur Anwar, jld 103, hlm 295).

Keempat: Makanan halal dan haram
Hendaknya disadari bahwa makanan itu berpengaruh pada fisik manusia juga berpengaruh pada ruhaninya. Makanan yang beracun merusak fisik, dan makanan yang haram merusak ruhani manusia.

Allah swt berfirman:
“Janganlah memakan harta di antara kamu dengan cara yang batil, dan janganlah membawa urusan harta itu kepada hakim, karena kamu ingin memakan sebagian harta orang lain dengan (cara berbuat) dosa, sementara kamu mengetahui.” (Al-Baqara: 188).

“Sesungguhnya orang-orang yang makan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api ke dalam perut mereka, dan mereka akan dicampakkan ke dalam neraka yang apinya menyala-nyala.” (An-Nisa’: 10)
Pada suatu hari seseorang datang kepada Rasulullah saw dan berkata: Aku ingin doaku diijabah oleh Allah swt. Rasulullah saw bersabda:
“Sucikan makananmu dan jangan masukkan ke dalam perutmu makanan yang haram. Barangsiapa yang ingin doanya diijabah, maka hendaknya ia memperbaiki makanannya dan usahanya.” (Safinah Al-Bihar 1: 448).

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Tidak ada ibadah yang lebih utama dari mensucikan perut dan kemaluan.” (Al-Majalis, jld 2, hlm 448).

Imam Zainal Abidin (sa) berkata:
“Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai oleh Allah setelah mengenal-Nya daripada kesucian perut dan kemaluan.” (Al-Majalis 2: 429).

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Semua dosa itu berat, dan yang paling berat adalah dosa yang menumbuhkan daging dan mengalirkan darah.” (Biharur Anwar 73: 317).

Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
“Orang yang memakan makan haram, maka haji dan umrahnya serta silaturrahimnya tidak diterima oleh Allah swt.” (Safinah Al-Bihar)

Wassalam
Syamsuri Rifai

Bagi yang berminat Artikel2 Islami, Amalan praktis dan doa-doa pilihan, klik di sini:
http://shalatdoa.blogspot.com
http://syamsuri149.wordpress.com
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Yang berminat Feng Shui Islami dan rumus2nya, serta doa-doa khususnya, klik di sini:
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
Yang berminat infor periklanan dan bisnis online, klik di sini :
http://infor-indo.blogspot.com
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri

Thursday, January 17, 2008

Tragedi Karbala dan Khilafah Islamiyah

Kita sekarang berada di bulan Muharam. Bulan berduka bagi keluarga Nabi saw dan pengikutnya. Di bulan ini terjadi tragedi Karbala, peristiwa yang paling tragis dalam sepanjang sejarah kehidupan manusia.

Tragedi Karbala terjadi pada 10 Muharram 61 H. Peristiwa ini dikenal dengan peristiwa Asyura. Hampir semua kaum muslimin di Indonesia mengenal Asyura. Sehingga
di Padang, Riau dan Aceh diadakan upaca Tabut, bahkan tarian Saman Aceh diduga sebagai jejak upacara ratapan Asyura, di Jawa diadakan upacara saling antar bubur Suro, tidak melangsung ucapara bersenang-senang seperti perkawinan dan lainnya, juga di Madura ditradisikan saling antar bubur pedas, juga masyarakat muslim di daerah-daerah nelayan enggan melaut, semua ini menyimbolkan kepedihan Asyura, tragedi Karbala.

Peristiwa Karbala adalah peristiwa dimana kebenaran dengan kebatilan, keadilan dengan kezaliman saling berhadapan. Semestinya tidak ada seorang pun muslim yang meragukan peristiwa ini, yakni dengan bersikap netral. Ketika Al-Husein bin Abi Thalib (sa) dan pasukannya berhadapan dengan Yazid bin Muawiyah dan pasukannya, maka ini berarti telah berhadapan antara kebenaran dengan kebatilan, keadilan dengan kezaliman, para pecinta jabatan dengan pecinta Allah, dan pelahap dunia dengan pengharap akhirat. Dua kubu ini tidak pernah bersatu sejak zaman para nabi terdahulu, sejak zaman Rasulullah saw hingga zaman kita sekarang, bahkan sampai akhir zaman. Jika terjadi kedua kubu ini bersatu, itu adalah kepura-puraan dan kemunafikan, bukan perjuangan kebenaran dan keadilan yang sejati.

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) pernah berkata: Ketika telah berhadapan antara pasukan kebenaran dengan pasukan kebatilan, keadilan dengan kezaliman, kemudian ada orang yang netral maka doronglah ia pada musuh. Kebenaran ini telah membuktikan keberadaannya dalam kehidupan kita sekarang.

Dalam perjuangan tidak boleh ada orang-orang yang netral, karena sikap ini akan membahayakan perjuangan itu sendiri. Dengan sikap netral mereka akan mudah membaca peluang dan kesempatan untuk meraih dunia dan jabatan. Sehingga saat musuh menawarkan dunia dan jabatan, mereka akan dengan mudahnya meninggalkan pemimpin yang sholeh dan perjuangannya. Kemudian menjual kepada musuh rahasia-rahasia perjuangan dengan jabatan dan dunia. Bukankah hal ini yang banyak terjadi dalam perjuangan ummat Islam dari dulu hingga sekarang.

Sekiranya dalam perjuangan ummat Islam di dunia tidak ada mereka yang netral, para pencari jabatan dan pelahap dunia, niscaya Islam dan ummatnya sudah berjaya sejak dulu, dan Israil tidak menguasai ummat Islam.

Kejadian inilah yang dialami oleh pejuang kebenaran dan keadilan, Al-Husein (sa) cucu tercinta Rasulullah saw dikhianati oleh orang-orang Kufah yang awalnya berjanji untuk berbaiat kepadanya, tapi ternyata mereka menghadang Al-Husein (sa) dan rombongannya dengan hunusan pedang. Mengapa mereka berbalik 100 derajat? Karena mereka mengharap janji-janji Yazid dan Ibnu Ziyad berupa jabatan dan dunia. Di sisi yang lain mereka mengenal bahwa pribadi Al-Husein (sa) bersikap tegas terhadap para pengharap jabatan dan pelahap dunia, tidak pernah kompromi terhadap kezaliman dan kebatilan.

Kita harus mengambil pelajaran dari peristiwa Karbala dan perang Uhud. Mengapa secara fisik, bukan secara mental dan ruhani, pihak pejuang kebenaran dan keadilan menderita kekalahan? Jelas ini disebabkan oleh mental kaum muslimin. Bukan disebabkan oleh pemimpin yang suci dan perjuangan itu sendiri.

Khilafah Islamiyah?
Akankah kita mengulang kejadian zaman dulu? Memperjuangkan Khilafah Islamiyah, tapi menindas dan membunuh orang-orang yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.
Simbol-simbol Islam dijadikan alat untuk menindas orang-orang yang lemah, memeras keringat rakyat kecil dan darah kaum muslimin. Ini jelas menyalahi prinsip Islam. Kita ummat Islam tidak boleh mencontoh sikap dan mental Yazid bin Muawiyah yang membangun khilafah Islamiyah dengan simbol-simbol keislaman dan jubahnya untuk mengelabui ummat Islam, dan membunuh Al-Husein (sa) manusia yang paling dicintai oleh Rasulullah saw.

Duhai saudara-saudaraku kaum muslimin, marilah kita renungi dengan pikiran yang bersih dan hati yang suci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut:

1) Mengapa Yazid bin Muawiyah dan Ibnu Ziyad memerangi Al-Husein? Padahal tentang Ali, Fatimah, Al-Hasan dan Al-Husein (sa) Rasulullah saw bersabda:

“Aku memerangi orang yang kalian perangi, dan berdamai dengan orang yang kalian berdamai dengannya.” (Shahih At-Tirmidzi 2/319, bab 61, hadis ke 3870)

“Aku memerangi orang yang memerangi kalian, dan berdamai dengan orang yang berdamai dengan kalian.” (Musnad Ahmad 2/442, hadis ke 9405)

2) Mengapa pasukan Ibu Ziyad melancarkan anak-anak panah ke tubuh Al-Husein (sa), dan Syimir menyembelih lehernya ssehingga terpisah dari tubuhnya? Padahal Ummul Fadhel pernah bercerita: Aku melihat di rumahku seolah-olah ada bagian dari tubuh Rasulullah saw. Lalu aku datang kepada Rasulullah saw menceritakan kejadian ini. Lalu Rasulullah saw bersabda: “Apa yang kamu lihat itu adalah kebaikan, Fatimah akan melahirkan seorang bayi, dan kamu akan menyusuinya.” (Musnad Ahmad 6: 399, hadis ke 26334)

Usamah bin Zaid berkata: Pada suatu malam aku datang kepada Nabi saw karena suatu keperluan, lalu beliau keluar rumah dan menyelimuti sesuatu, aku tidak tahu apa yang diselimuti. Setelah selesai keperluanku, aku bertanya: Apa yang engkau selimuti? Kemudian Rasulullah saw membukanya: Ternyata beliau menggendong Hasan dan Husein. Lalu beliau bersabda: “Kedua anak ini adalah puteraku dan putera dari puteriku. Ya Allah, sungguh aku mencintai keduanya, jadikan aku menyayangi dan mencintai keduanya.” (Shahih Tirmidzi 2: 240, hadis ke 3769)

3) Mengapa pasukan Ibnu Yazid dan Ibnu Ziyad memerangi Al-Husein (as)? Dan akankah kita kaum muslimin bersikap netral dalam peristiwa Karbala, sementara Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw:

“Barangsiapa yang mencintai Al-Hasan dan Al-Husein ia telah mencintaiku, dan barangsiapa yang membenci keduanya ia telah membenciku.” (Shahih Ibnu Majah, ttg keutamaan Al-Hasan dan Al-Husein)

Rasulullah saw juga bersabda:
“Al-Hasan dan Al-Husein adalah puteraku, barangsiapa yang mencintai keduanya ia mencintaiku, barangsiapa yang mencintaiku ia dicintai oleh Allah, dan barangsiapa yang dicintai oleh Allah ia akan masuk surga. Barangsiapa yang membenci keduanya ia membenciku, barangsiapa yang membenciku ia dibenci oleh Allah, dan barangsiapa yang dibenci oleh ia akan masuk neraka.” Al-Hakim berkata: Hadis ini shahih berdasarkan persyaratan Bukhari dan Muslim. (Mustadrak Al-Hakim 3: 166)

4) Mengapa Ibnu Ziyad menusukkan tombaknya ke mulut Al-Husein (sa) yang kepalanya sudah terpisah dari tubuhnya? Padahal Abu Ya’la bin Marrah pernah menuturkan: Sesungguhnya Nabi saw memeluk Al-Husein dan mengelus kepalanya, lalu mencium mulutnya. (Dzakhair Al-Uqba: 126)

Anas bin Malik berkata: Ketika Al-Husein (as) terbunuh, kepalanya dipersembahkan kepada Ibnu Ziyad, lalu ia menusukkan tombaknya pada gigi Al-Husein, sambil berkata: Jika Husein punya gigi muka... Aku (Anas bin Malik) berkata dalam diriku: Celaka kamu, sungguh aku melihat Rasulullah saw telah mencium mulut Al-Husein yang kamu tusuk dengan tombakmu. (Mustadrak Al-Hakim 3: 177; Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah Ibnu Hajar, bab 11 hlm 118)

5) Bagaimana mungkin kita tidak membela Al-Husein (sa) dan mencontoh pribadinya? Sementara Abu Said Al-Khudri pernah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Al-Hasan dan Al-Husein adalah penghulu pemuda ahli surga.” (Shahih Tirmidzi 2: 306, hadis ke 3768; Musnad Ahmad 3: 3, 62 dan 82, hadis ke 10616)

6) Apakah Allah swt tidak menurunkan pertolongan terhadap Al-Husein (sa) dan rombongannya? Padahal Ibnu Abbas pernah berkata bahwa Rasulullah saw mendoakan Al-Hasan dan Husein (sa) dalam sabdanya: “Sesungguhnya orang tua kalian berdua mendoakan perlindungan bagi kalian berdua seperti doa perlindungan yang dipanjatkan oleh Ibrahim untuk Ismail dan Ishaq (as).” (Shahih Bukhari, kitab awal penciptaan; Shahih Tirmidzi1: 6, bab 18, hadis ke 2060)

Tentang mengapa para pejuang kebenaran dan keadilan kalah secara fisik? Tentu jawabannya, kekalahan itu tidak disebabkan oleh pemimpin yang suci dan para pejuang yang sejati. Tetapi oleh kondisi ummat Islam saat itu. Sekiranya ummat Islam saat itu, khususnya penduduk Kufah yang awalnya akan berbait kepada Al-Husein (sa), mereka berpihak kepadanya, tentulah missi Al-Husein (sa) akan tegak di muka bumi secara fisik dan ruhani, dan nasib ummat Islam tidak seperti sekarang ini. Sebagaimana yang dicatat oleh sejarah bahwa missi Al-Husein (sa) hanya didukung dan disertai tidak lebih dari 73 orang, itu pun sebagian mereka terdiri dari wanita dan anak-anak kecil.

Jika kita masih bersikeras mempersoalkan Allah swt Maha Kuasa memberi pertolongan dan kemenangan, maka jawabannya hampir sama dengan mengapa pasukan Islam menderita kekalahan dalam perang Uhud, padahal di situ ada orang yang paling dicintai oleh Allah swt yaitu Rasulullah saw, bahkan hampir-hampir beliau menjadi korban akibat perebutan harta rampasan dari pihak pasukan Islam.

Jadi, di sini jelas bahwa kekalahan dalam perjuangan kebenaran dan keadilan adalah disebabkan oleh pengkhianatan, kemunafikan, kegilaan terhadap jabatan, kerakusan terhadap dunia, dan mental setengah hati alias netral.

Jika dalam perjuangan Islam ada orang-orang yang bermental seperti itu, maka yang akan menjadi korban adalah pemimpin yang suci dan para pejuang yang sejati. Jika kita ingin menegakkan Khilafah Islamiyah, maka benahi dulu mental para pejuangnya. Agar Khilafah Islamiyah tidak dijadikan pembungkus kezaliman dan penindasan seperti yang dibangun oleh Yazid bin Muawiyah dan Ibnu Ziyah.

Dalam perjuangan dibutuhkan pemimpin yang berani, cerdas dan suci. Yang didukung oleh para pejuang yang sejati, memiliki pandangan yang luas dan berhati bersih, tidak berkhianat, tidak gila jabatan dan tidak racus terhadap dunia. Jika mental ini belum menghunjam ke dalam pikiran dan hati kaum muslimin, maka jangan diharapkan Khilafah Islamiyah yang sebenarnya akan tegak di muka bumi.

Kita harus banyak belajar dari peristiwa sejarah. Bukankah kita menyaksikan betapa banyak korban para pejuang Palestina dan ummat Islam di sana. Mengapa hingga sekarang ummat Islam tidak mampu melumpuhkan kekuatan Israil padahal secara kwantitas jumlahnya jauh lebih kecil ketimbang ummat Islam? Mengapa para pejuangan kebenaran dan keadilan di Indonesia juga tidak mampu menghancurkan kezaliman dan penindasan padahal nurani rakyat kecil mendambakan keadilan dan kesejahteraan? Jawabannya sama, sunnatullah itu berlaku dari dulu hingga sekarang, dan dimana saja. Allah swt berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu bangsa, sehingga mereka merubah mental mereka." (Ar-Ra'd: 11)
Wassalam
Syamsuri Rifai

Anda ingin kisah Tragedi Karbala yang menyayat hati, ziarah Asyura dan doanya, juga Amalan Praktis dan doa-doa pilihan, klik di sini:
http://shalatdoa.blogspot.com
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Ingin info periklanan dan usaha online, klik di sini:
http://infor-indo.blogspot.com
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri

Tuesday, January 15, 2008

Tragedi Karbala 10 Muharram 61 H

10 Muharram 1429 H: Sabtu, 19 Januari 2008.

Pada hari Asyura, 10 Muharram 61 H, terjadilah Tragedi Karbala.
Peristiwa Karbala yang menimpa Al-Husein bin Ali bin Abi Thalib (sa) jauh sebelumnya telah diberitakan oleh malaikat Jibril kepada Rasulullah saw. Ummu Salamah isteri tercinta Rasulullah saw menuturkan: Ketika hendak tidur Rasulullah saw gelisah, ia berbaring kemudian bangun, berbaring dan bangun lagi. Aku bertanya kepadanya: Mengapa engkau gelisah ya Rasulallah? Rasulullah saw menjawab: “Baru saja Jibril datang kepadaku memberitakan bahwa Al-Husein akan terbunuh di Karbala. Ia membawa tanah ini dan simpanlah tanah ini. Jika tanah ini kelak telah berubah warna menjadi merah pertanda Al-Husein telah terbunuh.” Ummu Salamah menyimpan tanah itu.

Al-Husein (sa) mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat Nabi saw yang masih hidup saat itu untuk bergabung bersamanya. Sebelum meninggalkan kota Madinah, Al-Husein (sa) pergi berziarah ke pusara kakeknya Rasulullah saw. Di kubur Kakeknya ia membaca doa dan menangis hingga larut malam dan tertidur. Dalam tidurnya ia mimpi Rasulullah saw datang kepadanya, memeluknya dan mencium keningnya. Dalam mimpinya Rasulullah saw berpesan: “Wahai Husein, ayahmu, ibumu dan kakakmu menyampaikan salam padamu, mereka rindu kepadamu ingin segera berjumpa denganmu. Wahai Husein, tidak lama lagi kamu akan menyusulku dengan kesyahidanmu.” Lalu Al-Husein terbangun.

Di kubur kakeknya Al-Husein berjanji dan bertekah untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, menyampaikan Islam sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah dan Rasul-Nya. Kemudian Ia mendatangi keluarganya dan mengajak sebagian sahabat-sahabat Nabi saw yang masih hidup saat itu untuk bergabung bersamanya.

Ketika akan meninggalkan kota Madinah menuju ke Irak, Al-Husein pamet kepada Ummu Salamah, ia menangis dan mengantarkannya dengan linangan air mata, ia terkenang saat bersama Rasulullah saw dan teringat akan pesan yang disampaikan kepadanya.

Kini Al-Husein dan rombongannya berangkat menuju Irak. Karena lelahnya perjalanan yang cukup jauh, Al-Husein dan rombongan yang tidak lebih dari 73 orang berhenti di padang Karbala. Rombongan Al-Husein (sa) terdiri dari keluarganya dan sebagian sahabat-sahabat Nabi saw. Mereka memancangkan kemah-kemah di padang Karbala untuk berteduh dari sengatan panas matahari dan istirahat karena lelahnya perjalanan yang cukup jauh.

Deru suara kuda terdengar dari kejauhan. Semakin lama suara itu semakin jelas bahwa suara itu adalah suara deru kuda pasukan Ibnu Ziyad yang jumlahnya ribuan. Rombongan Al-Husein yang jumlahnya tidak lebih dari 73 orang terdiri dari: anak-anak kecil dan wanita dari keluarganya, dan sebagian sahabat-sahabat Nabi saw. Mereka harus berhadapan dengan ribuan pasukan Ibnu Ziyad gubernur pilihan Yazid bin Muawiyah.

Karena jauhnya perjalanan Al-Husein dan rombongannya kehabisan bekal. Mereka dalam keadaan haus dan lapar. Sebagian dari mereka berusaha mengambil air dari sungai Efrat, tapi mereka dihadang oleh pasukan Ibnu Ziyah. Mereka tetap berusaha keras mengambil air untuk dipersembahkan kepada Al-Husein dan keluarganya serta rombongan yang kehausan. Tapi mereka gagal karena diserang oleh anak-anak panah pasukan Ibnu Ziyah, dan mereka berguguran menjadi syuhada’.

10 Muharram 61 H, pasukan Ibnu Ziyad mulai melakukan serangan pada rombongan Al-Husein yang dalam keadaan haus dan lapar. Salah seorang pasukan melancarkan anak panah pada leher anak Al-Husein yang masih bayi dan berada dalam pangkuan ibunya, sehingga mengalirlah darah dari lehernya dan meninggallah bayi yang tak berdosa itu.

Pada sore hari 10 Muharram 61 H, pasukan Al-Husein banyak yang berguguran. Sehingga Al-Husein (sa) tinggallah seorang diri dan beberapa anak-anak dan wanita. Dalam keadaan haus dan lapar di depan pasukan Ibnu Ziyad , Al-Husein (sa) berkata: “Bukalah hati nurani kalian, bukankah aku adalah putera Fatimah dan cucu Rasulullah saw. Pandanglah aku baik-baik, bukankah baju yang aku pakai adalah baju Rasululah saw.”

Tapi sayang seribu sayang karena emeng-emeng hadiah jabatan dan materi dari Ibnu Ziyah dan Yazid bin Muawiyah, kecuali Al-Hurr pasukan Ibnu Ziyad tidak memperdulikan ajakan Al-Husein (sa), mereka menyerang Al-Husein yang tinggal seorang diri. Serangan itu disaksikan oleh Zainab (adiknya), Syaherbanu (isterinya), Ali bin Husein (puteranya), dan rombongan yang masih hidup yang terdiri dari wanita dan anak-anak. Pasukan Ibnu Ziyad melancarkan anak-anak panah pada tubuh Al-Husein, dan darah mengalir dari tubuhnya yang sudah lemah. Akhirnya Al-Husein terjatuh di tengah-tengah mayat para syuhada’ dari pasukannya.

Melihat Al-Husein terjatuh dan tak berdaya, Syimir dari pasukan Ibnu Ziyah turun dari kudanya, menginjak-injakkan kakinya ke dada Al-Husein, lalu menduduki dadanya dan menghunus pedang, kemudian menyembelih leher Al-Husein yang dalam kehausan, sehingga terputuslah lehernya dari tubuhnya. Menyaksikan peristiwa yang tragis ini Zainab dan isterinya serta anak-anak kecil menangis dan menjerit tragis. Tidak hanya itu kekejaman Syimir, ia melemparkan kepala Al-Husein yang berlumuran ke kemah Zainab. Semakin histeris tangisan Zainab dan isterinya menyaksikan kepala Al-Husein yang berlumuran darah berada di dekatnya.

Zainab menangis dan menjerit, jeritannya memecah suasana duka. Ia merintih sambil berkata: Oh… Husein, dahulu aku menyaksikan kakakku Al-Hasan meninggal diracun oleh orang terdekatnya, dan kini aku harus menyaksikan kepergianmu dibantai dan disembelih dalam keadaan haus dan lapar.

Ya Allah, ya Rasullallah, saksikan semua ini. Al-Husein telah meninggalkan kami dibantai di Karbala dalam keadaan haus dan lapar. Dibantai oleh ummatmu yang mengharapkan syafaatmu. Ya Allah, ya Rasulallah Akankah mereka memperoleh syafaatmu sementara mereka menghinakan keluargamu, dan membantai Al-Husein yang paling engkau cintai?

10 Muharram 61 H, bersamaan akan tenggelamnya matahari, mega merah pun mewarnai kemerahan ufuk barat, saat itulah tanah Karbala memerah, banjiri darah Al-Husein (sa) dan para syuhada’ Karbala. Bumi menangis, langit dan penghuinya berduka atas kepergian Al-Husein (sa) pejuang kebenaran dan keadilan.

Dari sebagian sumber riwayat menuturkan bahwa sejak kepergian Al-Husein dari Madinah Ummu Salamah selalu memperhatikan tanah yang dititipkan oleh Rasulullah saw, saat Al-Husein terbunuh tanah itu berubah warna menjadi merah, Ummu Salamah menangis, teringat pesan-pesan Rasulullah saw dan terkenang saat-saat bersamanya.

Kini rombongan Al-Husein (sa) yang masih hidup tinggallah: Zainab dan isterinya, Ali putra Al-Husein yang sedang sakit, dan sisa rombongannya yang masih hidup yang terdiri dari anak-anak dan wanita. Mereka diikat rantai dan digiring dalam keadaan haus dan lapar, dari karbala menuju kantor gubernur Ibnu Ziyad yang kemudian mereka digiring ke istana Yazid bin Muawiyah di Damaskus. Dalam keadaan lemah, lapar dan haus, mereka dirantai dan digiring di sepanjang jalan kota Kufah. Mereka disaksikan oleh penduduk Kufah yang berbaris di sepanjang jalan. Mereka menundukkan kepala, malu dengan sorotan mata yang memandangi mereka.

Kini sisa rombongan Al-Husein digiring ke istana Yazid bin Muawiyah. Sebagian pasukan membawa kepala Al-Husein untuk dipersembahkan kepada Yazid. Dengan mempersembahkan kepala Al-Husein dan tawanan wanita dan anak kecil yang sebagian dari mereka adalah cucu dan keturunan Nabi saw, mereka berharap mendapatkan imbalan jabatan dan materi sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Yazid bin Muawiyah. Kini tiba saatnya Yazid, Ibnu Ziyad, para pejabat dan pasukannya berpesta di istana, merayakan kemenangannya.

Duhai para pejuang kebenaran dan keadilan, hati siapa yang tidak teriris dan berduka menyaksikan tragedi Karbala?

Duhai para pecinta Rasulullah dan keluarganya, hati siapa yang tidak merasa sedih dan iba menyaksikan keluarga Nabi saw dirantai dan digiring di sepanjang kota Kufah
dalam keadaan haus dan lapar lalu dihinakan di istana Yazid bin Muawiyah?

Duhai kaum muslimin dan ummat Rasulullah saw, peristiwa apalagi dalam sejarah manusia yang lebih tragis dari peristiwa Karbala?

Duhai orang-orang yang lemah dan tertindas, hati siapa yang tidak tesentuh dan terbangkitkan oleh semangat darah Al-Husein dan para syuhada’ Karbala?

Duhai kaum muslimin dan mukminin ummat Rasulullah saw, masih adakah hati yang keberatan menyampaikan salam dan ziarah kepada Al-Husein (sa) dan para syuhada’ Karbala?

Mari kaum muslimin, para pecinta kebenaran dan keadilan kita ucapkan salam:
اَلسَّلامُ عَلَى الْحُسَيْنِ وَعَلى عَلِيِّ بْنِ الْحُسَيْنِ وَعَلى اَوْلادِ الْحُسَيْنِ وَعَلى اَصْحابِ الْحُسَيْنِ.
Assalâmu ‘alal Husayn wa ‘alâ Aliyibnil Husayn wa ‘alâ awlâdil Husayn wa ‘alâ ashhâbil Husayn.

Salam pada Al-Husein, salam pada Ali bin Husein, salam pada semua putera Al-Husein, dan salam pada semua sahabat Al-Husein.

Bagi yang berminat ziarah Asyura yang lengkap dengan tek arabnya dan doa sesudah ziarah Asyura, silahkan download di bagian File:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
Wassalam
Syamsuri Rifai
Bagi yang berminat Amalan Praktis dan doa-doa pilihan, silahkan klik :
http://shalatdoa.blogspot.com
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa

Yang berminat info situs2 periklanan dan usaha2 online, klik di sini :
http://infor-indo.blogspot.com
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri

Monday, January 14, 2008

Ziarah Asyura (10 Muharram)

Asyura (10 Muharram) adalah hari puncak duka keluarga Nabi saw dan para pengikutnya. Pada hari ini terjadi peristiwa yang tragis menimpa keluarga Rasulullah saw. Pada hari ini Aba Abdillah Al-Husein, cucu tercinta Rasulullah saw dibantai di padang Karbala oleh pasukan Yazid bin Mu’awiyah.

Al-Husein (sa) adalah sosok pribadi yang tegas, tidak pernah kompromi dengan kezaliman. Ia bertekad memperjuangkan kebenaran dan keadilan sebagaimana yang diajarkan oleh ayah dan kakeknya. Sejarah mencatat bahwa Al-Husein (sa) adalah sosok manusia yang paling dicintai oleh Rasulullah saw. Karena pribadinya yang tegas, tidak mau kompromi dengan kezaliman, akhirnya pada 10 Muharram 61 H Al-Husein dan rombongannya yang terdiri dari keluarganya dan sebagian sahabat-sahabat Nabi saw dibantai di Karbala. Maka selayaknya kita sebagai ummat Rasulullah saw merasa prihatin terhadap kejadian itu, menyampaikan salam dan ziarah kepadanya dan para syuhada’ yang bersamanya. Berikut ini tek ucapan salam dan ziarah kepadanya:

Salam atasmu duhai Aba Abdillah
Salam atasmu duhai putera Rasulullah
Salam atasmu duhai putera Amirul mukminin, putera penghulu para washi
Salam atasmu duhai putera Fatimah penghulu perempuan semesta alam
Salam atasmu ya Tsarallah wabna Tsarih wal-Mitral Mawtur
Salam atasmu dan semua Arwah yang bergabung di halaman kediamanmu
Sepanjang hidupku, selama siang dan malam, aku akan selalu mendoakanmu semoga Allah melimpahkan kedamaian-Nya kepadamu semua.

Salam atasmu duhai Aba Abdillah dan semua Arwah yang bergabung di halaman kediamanmu. Kupanjatkan doa sepanjang hidupku, siang dan malam, semoga Allah senantiasa melimpahkan kedamaian-Nya kepadamu. Semoga Allah tidak menjadikan ziarahku ini sebagai ziarah yang terakhir kepadamu.

Salam pada Al-Husein, salam pada Ali putera Al-Husein, salam pada semua putera Al-Husein, salam pada semua sahabat Al-Husein.

Ya Allah, hidupkan aku seperti kehidupan Muhammad dan keluarga Muhammad, dan matikan aku seperti wafatnya Muhammad dan keluarga Muhammad…..
(Mafatihul Jinan, bab 3, Pasal 7, halaman 456)

Selengkapnya ziarah ini berikut tek arabnya, dan doa sesudah ziarah Asyura, bisa didownload di bagian File:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia

Wassalam
Syamsuri Rifai

Thursday, January 10, 2008

Peristiwa dan Amalan di Bulan Muharram

Bulan Muharram adalah awal tahun Hijriyah, bulan kesedihan bagi keluarga Nabi saw dan para pengikutnya. Pada hari pertama Muharram disunnahkan berpuasa dan melakukan shalat sunnah dua rakaat dan membaca doa (3 kali) sebagaimana yang disunnah kepada Zakariya, yaitu:

اَللّهُمَّ اَنْتَ الاِْلهُ الْقَديمُ وَهذِهِ سَنَةُ جَديدَةُ فَاَسْئَلُكَ فيهَا الْعِصْمَةَ مِنَ الشَّيْطانِ وَالْقُوَّةَ عَلى هذِهِ النَّفْسِ الاَْمّارَةِ بِالسّوءِ وَالاِْشْتِغالَ بِما يُقَرِّبُنى اِلَيْكَ يا كَريمُ يا ذَا الْجَلالِ وَالاِْكْرامِ يا عِمادَ مَنْ لا عِمادَ لَهُ يا ذَخيرَةَ مَنْ لا ذَخيرَةَ لَهُ يا حِرْزَ مَنْ لا حِرْزَ لَهُ يا غِياثَ مَنْ لا غِياثَ لَهُ يا سَنَدَ مَنْ لا سَنَدَ لَهُ يا كَنْزَ مَنْ لا كَنْزَ لَهُ يا حَسَنَ الْبَلاءِ يا عَظيمِ الرَّجاءِ يا عِزَّ الضُّعَفآءِ يا مُنْقِذَ الْغَرْقى يا مُنْجِىَ الْهَلْكى يا مُنْعِمُ يا مُجْمِلُ يا مُفْضِلُ يا مُحْسِنُ اَنْتَ الَّذى سَجَدَ لَكَ سَوادُ اللَّيْلِ وَنُورُ النَّهارِ وَضَوْءُ الْقَمَرِ وَشُعاعُ الشَّمْسِ وَدَوِىُّ الْمآءِ وَحَفيفُ الشَّجَرِ يا اَللهُ لا شَريكَ لَكَ اَللّـهُمَّ اجْعَلْنا خَيْراً مِمّا يَظُنُّونَ وَاغْفِرْ لَنا ما لا يَعْمَلُونَ وَلا تُؤاخِذْنا بِما يَقُولُونَ حَسْبِىَ اللهُ لا اِلـهَ اِلاّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظيمِ آمَنّا بِهِ كلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنا وَما يَذَّكَّرُ اِلاّ اُولُوا الاَْلْبابِ رَبَّنا لا تُزِغْ قُلُوبَنا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنا وَهَبْ لَنا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهّابُ .
“Ya Allah, Engkaulah Tuhan Yang Maha Qadim. Inilah tahun baru, aku memohon kepada-Mu penjagaan dari setan, kekuatan terhadap jiwa yang selalu memerintahkan pada keburukan, dan kesibukan yang selalu mendekatkan diri kepada-Mu. Wahai Yang Maha Mulia, wahai Yang Memiliki keagngan dan kemuliaan. Wahai Sandaran bagi setiap yang tak memiliki sandaran, wahai Simpanan bagi setiap yang tak memiliki simpanan, wahai Penjagaan bagi yang tak memiliki penjagaan, wahai Perlindungan bagi yang tak memiliki perlindungan, wahai Sandaran bagi yang tak memiliki sandaran, wahai Simpanan bagi yang tak memiliki simpanan, wahai Yang Terbaik dalam memberi ujian, wahai Harapan yang paling besar, wahai Yang Memuliakan orang-orang yang lemah.
Wahai Yang Mennyelamatkan orang yang tenggelam, wahai Yang Menyelamatkan orang yang binasa, wahai Yang Memberi keindahan, wahai Yang Memberi karunia, wahai Yang Memberikan kebaikan.
Hanya kepada-Mu sujud kegelapan malam dan cahaya siang, cahaya bulan dan sinar matahari, gemericik air dan desir pepohonan.
Ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu. Ya Allah, jadikan bagi kami kebaikan apa yang mereka perkirakan. Ampuni kami apa yang mereka tidak ketahui. Jangan siksa kami dengan apa yang mereka katakan. Cukuplah bagiku Allah sebagai pelindung, tiada Tuhan kecuali Dia, kepada-Nya aku bertawakkal. Dialah Tuhan Arasy yang agung. Kami beriman kepada-Nya apa yang datang dari sisi Tuhan kami, dan tidak akan mengingat-Nya kecuali orang-orang yang berpikir.
Duhai Tuhan kami, jangan nodai hati kami sesudah Kau bimbing kami. Anugrahkan kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungghnya Engkau Maha Memberi karunia.”

Hari ketiga adalah hari Nabi Yusuf (as) dibebaskan dari penjara. Disunnahkan berpuasa pada hari pertama hingga hari kesembilan. Hari kesepuluh adalah hari yang dikenal dengan hari Asyura, hari terbunuhnya Al-Husein (sa) cucu Rasulullah saw di Padang Karbala, hari puncak kesedihan bagi keluarga Nabi saw dan para pengikutnya. Pada hari ini disunnahkan membaca doa ziarah kepada cucu Rasulullah saw, Al-Husein (sa) dan membaca doa hari Asyura. (Mafatihul Jinanm bab 2, halaman 286)
Tentang doa ziarah dan doa hari Asyura, kunjungi:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia

Syamsuri Rifai
http://shalatdoa.blogspot.com/
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
http://www.pengusahaonline.com/?id=Syamsuri
http://www.apsense.com/invite/syamsuri

Doa untuk kemudahan kelahiran

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد

اَللَّهُمَّ فَارِجَ الْهَمِّ وَكَاشِفَ الْغَمِّ وَرَحْمَانَ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَرَحِيْمَهُمَا، اِرْحَمْ فلانةَ بِنْتَ فُلاَنَة رَحْمَةً تُغْنِيْهَا بِهَا عَنْ رَحْمَةِ جَمِيْعِ خَلْقِكَ، تَفْرُجُ بِهَا كُرْبَتَهَا وَتَكْشِفُ بِهَا غَمَّهَا وَتُيَسِّرُ وِلاَدَتَهَا، وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَهُمْ لاَيُظْلَمُوْنَ.

Allâhumma Fârijal hammi wa Kasyifal ghammi wa Rahmânad dun-yâ wal âkhirah wa Rahîmahumâ, irham … binti … rahmatan tughnîhâ bihâ `an rahmati jamîi khalqika, tafruju bihâ kurbatahâ wa taksyifu bihâ ghammahâ wa tuyassiru wilâdatahâ, wa qudhiya baynahum bilhaqqi wa hum lâ yuzhlamûn.

Ya Allah, wahai Yang Maha Menghilangkan duka, Yang Melepaskan derita, Yang Pengasih dan Penyayang di dunia dan akhirat, sayangi … binti … dengan kasih sayang yang tidak membutuhkan lagi kasih sayang dari seluruh makhluk-Mu, dengannya Kau hilangkan dukanya, Kau lepaskan deritanya, Kau mudahkan dalam melahirkan. Telah ditetapkan di antara mereka kebenaran sementara mereka tidak dizalimi. (Mafatihul Jinan, kunci-kunci surga)

Catatan: Sebutkan nama orang yang akan melahirkan pada kalimat yang digaris-bawahi; selain doa ini dibaca, juga ditulis pada lembaran kertas kemudian ikatkan atau ditempelkan pada salah satu bagian badan orang yang akan melahirkan.

Syamsuri Rifai
http://shalatdoa.blogspot.com
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri
http://www.apsense.com/invite/syamsuri

Dosa yang memperpendek umur

Dosa yang memperpendek umur
Oleh: Syamsuri Rifai

Apakah dosa itu? Pertanyaan ini telah dijawab oleh Al-Qur’an dan hadis. Paling tidak, Al-Qur’an dan hadis menyebutkan 21 kata yang menunjukkan pada dosa. Antara lain kata Dzanb, ma’shiyat, itsm, yang semuanya menunjukkan pada suatu akibat dari perbuatan penyimpangan manusia dari syariat Allah, yang dampaknya akan dirasakan oleh pelakuknya di dunia dan akhirat. Dan ada juga dosa yang akibatnya tidak hanya dirasakan oleh pelakunya juga oleh orang lain.

Setiap dosa memiliki dampak yang berbeda dan bermacam-macam. Ada dosa yang akibatnya menyengsarakan kehidupan manusia, mendatangkan bala’, merubah kenikmatan, menghalangi doa, memperpendek umur, dan lainnya.

Dalam doa yang diajarkan oleh Imam Ali bin Thalib (sa) kepada Kumail bin Ziyad, doa ini dikenal dengan doa Kumail atau Doa Hadhrat Hidhir, disebutkan:

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menuruntuhkan penjagaan.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merusak karunia
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menahan doa
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merunkan bala’
Ya Allah, ampunilah segala dosa yang telah kulakukan dan segala kesalahan yang telah kukerjakan

Selengkapnya doa tersebut dapat Anda download di bagian File:
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia

Insya Allah akibat dari masing-masing dosa-dosa tersebut akan saya jelaskan pada bagian artikel yang lain. Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan tentang dosa yang memperpendek umur.

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya ada orang yang menjalin silaturrahmi yang sisa umurnya tinggal tiga tahun, kemudian Allah menambah umurnya menjadi tiga puluh tahun. Dan ada juga orang yang memutuskan silaturrahmi yang sisa umurnya tiga puluh tahun, kemudian Allah menjadikan umurnya tiga tahun. Kemudian Rasulullah membacakan firman Allah swt: ‘Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nyalah terdapat Ummul Kitab’. (QS 13: 39). (Biharul Anwar 15: 161)

Rasulullah saw bersabda: “Silaturahim meramaikan rumah dan menambah umur, meskipun penghuni rumah itu kurang baik.” (Safinah Al-Bihar 1: 514)

Rasulullah saw bersabda: “Silaturahim mempermudah hisab amal dan menyelamatkan dari kematian yang buruk.” (Safinah Al-Bihar 1: 514).

Rasulullah saw bersabda: “Ada tiga macam dosa yang sangsinya disegerakan dan tidak ditunda pada hari kiamat, yaitu menyakiti hati kedua orang tua, menzalimi manusia, dan enggan melakukan kebajikan. “ (Al-Bihar 15/161; Amali Ath-Thusi 2:13).

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Kami berlindung dari dosa yang mempercepat kebinasaan, mempercepat kematian, dan menyebabkan rumah sepi dari penghuninya, yaitu memutuskan silaturahim, menyakiti orang tua dan tidak berbuat baik kepadanya.” (Ushul Kafi 4: 184).

Imam Ali Zainal Abidin (sa) berkata: “Dosa-dosa yang dapat mempercepat datangnya ajal adalah memutuskan silaturrahmi, ucapan yang bohong, zina, menutup jalan orang mukmin, dan mengakui pemimpin yang tidak berhak.” (Ma’anil Akhbar: 271).

Amirul Mukminin (sa) berkata: “Sesungguhnya sumpah palsu, dan memutuskan silaturrahmi dapat mengakibatkan rumah-rumah ditinggalkan oleh penghuninya.” (Darus Salam 3:193).

Syamsuri Rifai
http://shalatdoa.blogspot.com
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri
http://www.apsense.com/invite/syamsuri

Monday, January 7, 2008

Mewaspadai Kutukan Allah swt

Kutukan atau laknat Allah swt sangatlah menakutkan dalam kehidupan kita di dunia dan di akhirat. Kutukan menyebabkan manusia mengalami goncangan kejiwaan belum lagi goncangan dalam kehidupan nyata.

Malapetaka, bala’ dan musibah alam salah bagian dari akibat kutukan dan laknat Allah swt terhadap orang-orang yang dimurkai oleh-Nya. Akibat dari kutukan Allah swt tentu tidak hanya mengenai mereka tetapi juga menimpa pada orang-orang yang berada di sekitar mereka. Lalu siapakah mereka yang dimurkai dan dilaknat oleh Allah swt? Dan dosa apakah mereka itu?

Paling tidak Allah swt menyebutkan dalam firman-Nya ada 12 macam dosa yang menyebabkan pelakunya dilaknat dan dikutuk oleh Allah swt:

1. Orang-orang yang ingkar dan kafir. (Al-Baqarah: 88; Al-Ahzab: 64).
2. Orang-orang yang menentang kebenaran (Al-Nisa’: 47; 51-52)
3. Para pemimpin dan pembesar yang menyesatkan.” (Al-Ahzab: 66-68)
4. Para penguasa yang melakukan pengrusakan di mukabumi dan memutuskan silaturrahim. (Muhammad: 22-23)
5. Orang-orang yang menentang undang-undang Ilahiyah dan menyimpan kebenaran. . (Al-Baqarah: 159-160)
6. Para pemimpin kekufuran dan melakukan kerusakan di muka bumi. (Ar’d: 25).
7. Orang-orang munafik yang menyakiti Rasulullah saw (Al-Ahzab: 57, 60, 61; At-Taubah: 68).
8. Orang-orang yang zalim. (Al-A’raf: 44; Ali-Imran: 87).
9. Orang-orang yang membunuh orang mukmin (An-Nisa’: 93).
10. Iblis. (Al-Hijr/15: 35; Shaad: 78)
11. Orang-orang yang menuduh berzina terhadap perempuan-perempuan yang baik-baik dan suci. (An-Nur: 23)
12. Orang-orang yang menyalahi pemimpin yang saleh (Hud: 60; 100).
Rincian tentang ayat2 tersebut Anda dapat mengunjngi grup milis di bawah ini.

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://shalatdoa.blogspot.com
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
Feng Shui Islami dan rumus2nya :
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
Bisnis Online :
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri
http://www.apsense.com/invite/syamsuri

Mereka yang dilaknat di dalam hadis Nabi saw

Dilaknat (dikutuk) artinya disingkirkan dan dijauhkan oleh Allah swt dari rahmat-Nya dan dimurkai oleh-Nya.

Rasulullah saw bersabda: “Ada lima orang yang dimohonkan laknat atas mereka dan semua nabi mengaminkannya: (1) Orang yang menambah kitab Allah dan meninggalkan sunnahku, (2) orang yang mendustakan takdir Allah, (3) orang yang mengatakan halal dari keluargaku apa yang diharamkan oleh Allah, (4) orang yang mementingkan dirinya sendiri dalam hal harta rampasan perang yang dihalalkan baginya, (5) orang yang mengajak berbuat baik padahal dirinya meninggalkannya atau melarang orang lain berbuat dosa padahal dirinya melakukannya.” (Al-Wasail, jilid 11, hlm 271).

Wassalam
Syamsuri Rifai
http://shalatdoa.blogspot.com
http://groups.google.com/group/keluarga-bahagia
http://groups.yahoo.com/group/Shalat-Doa
http://groups.google.co.id/group/feng-shui-islami
http://pengusahaonline.com/?id=Syamsuri
http://www.apsense.com/invite/syamsuri

Followers